Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Tips Hindari Sopir Taksi Online Tak Profesional

Pengamat transportasi menyebut mengecek nilai atau rating adalah salah satu cara terhindar dari sopir taksi online yang tidak profesional.

28 Mei 2023 | 15.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini muncul sejumlah keluhan masyarakat terhadap pengemudi taksi online atau daring yang dinilai tidak profesional, mulai dari kerap mengeluh, meminta bayaran lebih, mematikan AC, hingga merokok. Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Sophie Wulan Tangkudung, menyebut mengecek nilai atau rating adalah salah satu cara terhindar dari sopir taksi online yang tidak profesional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Paling tidak dari masyarakat itu yang dilihat adalah ratingnya. Masyarakat bisa melihat dari penilaian orang sebelumnya. Itu bisa membantu dalam memilih taksi daring," ujar Ellen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, tidak bisa dipungkiri masih ada oknum-oknum sopir taksi online yang tidak profesional dalam menjalankan pekerjaan. Namun demikian, hal itu tidak bisa digeneralisasi. Masih banyak pengemudi lain yang bekerja dengan baik dan tetap mengutamakan pelayanan terhadap pelanggan.

Untuk itu, penting untuk selalu melihat rating pengemudi sebelum memutuskan menggunakan layanan taksi online. Apabila mendapat pengemudi dengan rating yang rendah, sebaiknya batalkan pemesanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Jadi bahan evaluasi
Di samping itu, adanya rating atau penilaian juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi para pengemudi untuk semakin meningkatkan layanan. Jika ditemukan adanya pengemudi yang mendapatkan rating rendah secara terus menerus, Ellen meminta penyedia layanan aplikasi memberikan tindakan tegas terhadap pengemudi tersebut.

"Ketika menemukan pengemudi yang mendapat rating tidak bagus, misalkan dari satu sampai lima dia hanya mendapat dua terus ratingnya, itu menurut saya sudah bisa di-blacklist atau bahkan dikeluarkan," jelasnya.

Dia berharap penyedia layanan aplikasi juga bisa lebih ketat dalam merekrut mitra pengemudi. Misalnya dengan memberikan catatan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai mitra.

"Karena bagaimana pun tetap membawa nama perusahaan. Jadi, kalau aplikasi itu tidak menaikkan juga upaya agar layanannya lebih baik, lama-lama akan hilang juga ditinggalkan masyarakat," tandasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus