Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

28 Mei 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kopi Mencegah Parkinson

Ada kabar menarik bagi penggemar kopi. Sebuah riset yang dimuat jurnal The American Medical Association, pekan lalu, menyebutkan bahwa kopi sanggup menurunkan risiko terkena penyakit Parkinson. Tak tanggung-tanggung, waktu penelitian lebih dari 30 tahun. Responden penelitian juga cukup banyak, yakni 8.004 laki-laki Jepang yang tinggal di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Pemimpin riset adalah Webster Ross, neurolog dari Veterans Affairs Medical Center di Honolulu. Ross mengamati kebiasaan minum kopi para responden dan mengaitkannya dengan kecenderungan terkena Parkinson. Pada awal riset, tahun 1965, para responden Ross berusia rata-rata 53 tahun. Periode 1991-1996, Ross mencatat ada 102 responden yang terkena Parkinson—yang ditandai tremor atau terus gemetar, wajah tanpa ekspresi, dan kehilangan kendali keseimbangan tubuh.

Setelah mengamati, Ross menyimpulkan, responden yang tidak minum kopi berisiko terkena Parkinson lima kali lebih tinggi ketimbang responden yang minum 4-5 cangkir kopi sehari. Non-peminum kopi juga berisiko terkena penyakit degeneratif otak ini sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan mereka yang minum setengah sampai empat cangkir kopi sehari.

Ross belum tahu pasti cara kerja kopi menghambat Parkinson—yang antara lain menyerang aktor Michael J. Fox ini. Kemungkinan besar, ''Senyawa kafein-lah yang melindungi sel saraf otak dari proses kerusakan," kata Ross seperti dikutip ABC News, pekan lalu. Untuk itu, Ross menganjurkan penelitian lebih mendalam tentang kaitan antara kafein dan sel saraf. Namun, Ross menegaskan, terlalu dini untuk berseru ''Minumlah kopi untuk mencegah Parkinson".

Bahaya Telepon Genggam

Telepon genggam sebaiknya dijauhkan dari anak-anak balita. Alasannya bukan sekadarmencegah pembengkakan pulsa yang mahal. Sekelompok ilmuwan yang tergabung dalam Independent Expert Group on Mobile Phone, di Inggris, merilis laporan yang mengingatkan bahwa telepon genggam bisa membahayakan perkembangan anak.

Salah satu penulis laporan adalah Colin Blakemore, ilmuwan dari Universitas Oxford, London. Berdasarkan berbagai riset, radiasi radio-frequency (RF) telepon genggam dilaporkan berpotensi merusak—antara lain merusak DNA sel dan menyulut berbagai jenis kanker pada tikus percobaan di laboratorium. Memang, belum ada laporan resmi yang menyebut dampak radiasi telepon genggam bagi manusia. Namun, sel saraf, otak, dan tulang tengkorak anak-anak yang masih berkembang membutuhkan perhatian khusus. Jadi, menurut Blakemore, sebaiknya radiasi RF telepon genggam tak diberi kesempatan merusak jaringan tubuh anak-anak yang masih rawan.

Sir William Stewart, biolog yang juga pemimpin penulis laporan, menyerukan agar pemerintah Inggris segera melarang penggunaan telepon genggam pada anak-anak sampai didapatkan hasil riset yang tuntas. Stewart juga menuntut produsen telepon genggam mencantumkan berapa kadar radiasi yang dipancarkan setiap jenis handset telepon genggam. ''Supaya kita bisa menilai kadar keamanannya," kata Stewart seperti dikutip ABC News, dua pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum