Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Olahraga 15 Menit, Anak Langsing
Ingin anak Anda sehat dan terhindar dari obesitas? Caranya gampang. Biarkan si upik atau buyung berolahraga, seperti bermain bola atau berenang. Cukup 15 menit saja. Yang penting dilakukan rutin, setiap hari.
Itulah hasil penelitian terbaru Chris Riddoch dan kawan-kawan dari Britain's Bath University, yang dilansir Reuters pekan lalu. Riddoch melibatkan 5.500 anak dengan rerata usia 12 tahun. Untuk memantau aktivitas keseharian, anak-anak itu dipasangi alat pemantau gerak yang disebut akselerometer. Untuk menengok kadar lemak tubuh, mereka diteropong dengan pemindai sinar X. "Penelitian membuktikan ada hubungan kuat antara aktivitas fisik dan obesitas pada anak," katanya.
Menurut riset yang dipublikasikan dalam The Public Library of Science Journal (PloS) Medicine terbaru itu, hasilnya memang mengejutkan. Anak-anak yang berolahraga moderat 15 menit-setara dengan berjalan cepat-tiap hari, risiko terkena obesitas turun hingga 50 persen dibanding anak-anak yang tidak aktif bergerak. "Usaha kecil, tapi hasilnya dramatis," katanya.
Obesitas menjadi sorotan karena jumlahnya meroket di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya. Bahkan ada negara dengan angka penduduk obesitas mencapai 60 persen dari populasi. Di Indonesia jumlah penyandang obesitas, termasuk di kalangan anak-anak, juga meningkat.
Diet Tinggi Lemak Picu Kanker Payudara
Bahaya diet makanan tinggi lemak makin tersibak. Bagi kaum wanita, makanan jenis ini meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Semua tipe lemak, baik asam lemak jenuh (saturated), tak jenuh (monounsaturated) dan tak jenuh jamak (polyunsaturated), sama bahayanya.
Itulah hasil penelitian paling mutakhir dari tim National Cancer Institutes, di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat, seperti dilaporkan The Journal of the National Cancer Institute, Maret ini. Sebanyak 188.736 wanita pascamenopause dilibatkan dalam penelitian ini. Mereka diminta melaporkan secara detail informasi diet sejak pertengahan 1990-an. Setelah diikuti selama empat setengah tahun, terungkap ada 3.501 perempuan yang mengidap kanker payudara.
Untuk mengulik kaitan diet tinggi lemak dengan meningkatnya risiko kanker payudara, mereka diminta menjawab seratusan pertanyaan tentang "frekuensi dari apa yang mereka makan". Hasilnya, wanita yang mendapat 40 persen kalori dari lemak memiliki risiko lebih tinggi 15 persen terkena kanker payudara dibanding yang mendapat 20 persen kalori dari lemak.
Osteoporosis Pasca-Bedah Jantung
Anda yang pernah menjalani operasi bypass jantung koroner harus pintar-pintar menjaga kesehatan tulang. Mereka rawan terkena osteoporosis. Itulah hasil penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Virginia Polytechnic Institute and State University, Amerika Serikat, seperti dipublikasikan American Journal of Cardiology, Maret ini.
"Setelah operasi bypass jantung, mineral tulang si pasien menurun," kata Dr. Larry E. Miller, salah satu peneliti, seperti dikutip Reuters, pekan lalu. Bersama timnya, ia meneliti 26 pria berusia 50-79 tahun yang pernah menjalani operasi bedah jantung. Kandungan mineral tulang responden dicatat, baik sebelum operasi maupun tiga bulan dan setahun setelah operasi.
Hasilnya, kandungan mineral tulang mereka menurun. Pada tulang lengan, misalnya, penurunan terjadi hingga 4,5 persen. Tak sekadar kandungan mineral yang berkurang, juga kepadatan tulang responden. Nah, untuk mencegah agar kondisi tulang mereka tak memburuk, rehabilitasi harus segera diberikan, misalnya dengan olahraga teratur dan terukur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo