Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krim Pelindung Bukan Jaminan
Meski sudah menggunakan krim pelindung kulit, bukan berarti orang bisa berjemur lebih lama dan aman dari sinar matahari. Inilah hasil penelitian yang dilakukan para ahli dari Rumah Sakit Saint Louis, Paris, yang dipublikasikan belum lama ini. Ternyata pemakaian krim tidak selalu bisa melindungi kulit dari sengatan matahari.
Studi dilakukan dengan membagikan secara gratis krim pelindung kulit kepada 367 wisatawan di tepi sebuah pantai di Prancis. Sebagian besar mereka adalah wanita. Mereka diberi salah satu dari dua jenis krim, yang memiliki proteksi tinggi dan yang biasa. Tujuannya untuk mengetahui apakah penggunaan krim dengan proteksi yang semakin kuat akan semakin aman pula kulit seseorang.
Hasilnya? Satu dari empat orang yang menggunakan krim dengan proteksi biasa ternyata kulitnya terbakar sinar matahari. Menggunakan krim yang lebih kuat pun ternyata masih tidak aman. Buktinya, satu dari tujuh orang yang memakai krim jenis ini masih juga terbakar kulitnya.
Dengan demikian, menggunakan krim pelindung kulit bukanlah jaminan kulit bakal terlindungi. "Hal itu juga terungkap dari 96 persen peserta yang mandi sinar matahari selama liburan. Mereka berpartisipasi dalam penelitian itu," kata Dr June Robinson dari Oklahoma Medical Research Foundation.
Folat Mencegah Pikun
MENGKONSUMSI buah dan sayuran hijau yang mengandung folat atau biasa disebut vitamin B dapat mengurangi risiko penyakit alzheimer. Inilah hasil penelitian terbaru para ahli dari Universitas California, Amerika Serikat, yang dipublikasikan dalam sebuah jurnal kesehatan pada Agustus ini.
Folat adalah sejenis nutrisi yang dapat ditemukan pada buah-buahan seperti nanas dan jeruk, sayuran seperti asparagus, brokoli, dan kacang-kacangan. Umumnya, suplemen folat juga direkomendasikan untuk wanita hamil untuk mencegah cacat pada bayi.
Penelitian dilakukan terhadap 579 laki-laki dan 60 wanita selama lebih dari sembilan tahun. Makanan dan suplemen yang mereka konsumsi selalu dipantau. Hasilnya? Sebanyak 55 persen di antara mereka tidak terkena alzheimer alias kepikunan, lantaran banyak mengkonsumsi folat. "Hasil penelitian ini menunjukkan, kita dapat melakukan sesuatu untuk mencegah penyakit itu," kata Maria M. Corrada, salah seorang peneliti.
Bahaya Gambar Erotis
INILAH bukti bahwa pornografi bisa berdampak negatif. Dari sebuah penelitian disimpulkan orang yang melihat gambar bernuansa erotis bisa mengidap "kebutaan sementara". Itu sebabnya sejumlah psikolog di Amerika Serikat menganjurkan agar papan iklan dengan gambar erotis diturunkan dari jalan-jalan untuk menghindari kecelakaan.
Studi dimotori oleh David Zald dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee, dan Marvin Chun serta koleganya dari Yale University di Connecticut. Para peneliti menunjukkan sejumlah gambar kepada relawan penelitian dan meminta mereka memilih satu gambar. Hasilnya, sejumlah orang memilih gambar pemandangan atau arsitektural. Tapi para psikolog mencatat ada perubahan emosional ketika mereka melihat gambar erotis atau kekerasan.
Orang yang sering melihat gambar erotis juga gagal melihat gambar yang mereka lihat kemudian. "Kami mengamati, ternyata orang umumnya gagal mendeteksi citra visual yang muncul seperlima detik setelah emosi mereka berubah," kata Zald. Hal ini jarang disadari orang. Stimulus, berupa gambar yang menarik, akan bertahan di otak sehingga stimulus lain tak bisa masuk selama beberapa puluh detik.
Reuters, Healthday, Newscientist
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo