Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Transmigran Long Beach

Anak dari janin donor, lahir di long beach, california. merupakan bayi pertama di dunia yang lahir berkat janin dari donor. (ksh)

18 Februari 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SI ibu meneteskan air mata saking gembiranya menyambut bayi yang baru lahir itu. Biasa. Di mana-mana wanita akan terharu begini. Apalagi kalau bayi yang ditunggu-tunggu merupakan harapan yang sudah bertahun-tahun lamanya. Tapi buat wanita yang melahirkan di Long Beach, California, awal Januari lalu, kejadiannya memang dahsyat. Menurut ukuran normal, dia sudah tak mungkin melahirkan, karena mandul. Untuk memenuhi impiannya, dokter mencari seorang donor yang subur dan berkenan menyumbangkan telur. Cukup lama untuk menemukan donor. Sebab, dia haruslah seorang wamita yang punya tabiat serta ciri-ciri fisik, misalnya warna rambut dan kulit, yang mirip dengan si calon ibu. Lantas, berdasarkan persetujuan bersama, sperma suami yang mendambakan anak itu diambil dan diinseminasikan dengan telur donor. Setelah terjadi pembuahan, dan janin di kandungan si donor sudah berusia lima hari, lantas benih tadi "ditransmigrasikan" ke dalam kandungan ibu yang mandul tadi. Pemindahan itu diawali dengan pekerjaan yang luar biasa sabar dan teliti. Para dokter di Memorial Hospital Medical Center di Long Beach itu harus memonitor masa matangnya telur, dan siklus tubuh wanita yang mandul itu agar benar-benar siap menerima janin yang bakal dipindahkan ke rahimnya. Janin tadi ternyata cocok di "rumah" barunya itu. Dia menempel mantap di dinding rahim dan tumbuh membesar di situ. Setelah dikandung si ibu yang mujur itu selama 38 minggu 5 hari, akhirnya dia lahir dengan selamat, sekalipun harus ditolong dengan operasi Caesar. Bayi yang sekarang berumur hampir dua bulan itu merupakan bayi pertama di dunia yang lahir berkat janin dari donor. Ibunya sendiri bukanlah wamita mandul pertama yang bisa melahirkan. Sebab, seorang wanita serupa dari Australia telah melahirkan lebih dulu, November tahun lalu. Hanya prosesnya yang berbeda. Wanita dari AS itu mengandung dengan janin donor yang dipindahkan langsung, tetapi wanita Australia yang berusia 30 tahun itu menerima janin tidak langsung dari seorang donor. Maksudnya, janin yang diperoleh hasil persemaian di sebuah tabung, bukan persemaian dalam rahim. Spermanya berasal dari suaminya sendiri, sedangkan telurnya sumbangan seorang wanita dermawan telur. Australia memang maju dalam upaya menolong wanita kepingin anak dengan melalui perkawinan sperma dan telur di tabung. Dari negeri ini, bekas menteri keuangan, Sjafruddin Prawiranegara, memperoleh cucu dengan proses bayi tabung, bulan Juli 1982. Wanita Australia yang sekarang berbahagia itu dulunya menderita suatu penyakit yang membuatnya mengalami menopause prematur sehingga mandul. Kebetulan pula ada seorang wanita yang subur, tapi menderita penyempitan saluran indung telur dan kepingin anak. Dalam proses menolong yang mandul itu supaya bisa mengandung, para dokter mengambil telur dari si wamita subur itu. Berdasarkan izin wanita yang subur tapi tumpat saluran fallopiannya itu, salah satu telurnya dipergunakan untuk menolong wanita mandul karena menopause tadi. Telur sumbangan itu dibuahi dengan sperma suami si wanita yang kena menopause itu. Pembuahan berlangsung di sebuah tabung. Tiga puluh jam setelah perkawinan di tabung itu, janin tadi disisipkan ke kandungan wanita itu. Daya sambut wanita ini terhadap janin konon begitu alamiahnya sehingga setelah si jabang bayi lahir, dia malahan bisa menyusuinya. Di tengah-tengah sukacita si ibu dan suaminya yang baru kedatangan bayi itu, kesedihan masih mewarnai hidup wanita yang menyumbangkan telurnya tadi. Sebab, sampai sekarang dia sendiri belum dapat bayi. Padahal, dia sudah tahu bahwa benihnya sendiri telah melahirkan seorang anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus