Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di RS Persahabatan Jakarta, Anindhita, mengatakan vaksinasi HPV perlu diberikan kepada anak perempuan sedini mungkin demi mencegah kanker serviks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari penelitian yang sudah dikerjakan memang angka efektifnya di atas 90 persen, untuk di negara-negara yang sudah digalakkan vaksin HPV," ujar Anindhita dalam bincang “Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV” yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan, Selasa, 13 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan dalam evaluasi yang dilaksanakan 12 tahun setelah warga menerima vaksin ditemukan angka kanker serviks di negara-negara yang menggalakkan vaksin HPV tersebut kecil. Negara-negara tersebut di antaranya berada di Eropa, seperti Swiss, selain Australia dan Selandia Baru. Aninditha mengatakan saat ini di Indonesia program vaksin HPV tersebut diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD atau yang berusia 13 tahun.
"Karena kalau untuk usia 13 tahun hanya perlu diberikan dua kali dengan jarak satu tahun. Jadi, tanpa harus skrining karena anggapannya belum ada kontak seksual," ujarnya.
Dosis lebih banyak
Sedangkan untuk yang berusia di atas 13 tahun dosisnya diberikan tiga kali. Menurutnya, vaksin tersebut harus diberikan sesegera mungkin. Apabila sudah dewasa, misalnya sudah kuliah, masih dapat divaksin namun harus lebih sering dengan interval yang lebih singkat.
"Misalnya sekarang, karena ada tiga kali suntikan, dua bulan dari sekarang, kemudian enam bulan dari sekarang. Jadi, yang pertama atau kedua jaraknya dua bulan, yang kedua jaraknya sekitar empat bulan," jelasnya.
Dia menjelaskan vaksin itu juga boleh diambil oleh yang sudah menikah namun disarankan untuk melakukan skrining sebelum mengambilnya. Dia menjelaskan vaksin tersebut efektif untuk usia hingga 40-an tahun. Setelah vaksin, masih perlu dilakukan langkah-langkah kontrol seperti pap smear dan pemeriksaan virus HPV.
"Jadi, jangan sudah vaksin ya sudah. Sudah enggak pernah skrining, enggak pernah ngapain-ngapain lagi. Saya sudah sampaikan bahwa jenis virus HPV ini ada ratusan, proteksi kita baru untuk sembilan jenis," ucapnya.
Pilihan Editor: Kemenkes Ungkap Capaian Imunisasi 2023 Masih di Bawah Target