Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Vaksin kontrasepsi

Kini ditemukan vaksin untuk kontrasepsi. dibuat dari rekayasa genetika bakteri salmonella. bisa membangkitkan sistem kekebalan tubuh dan menolak sperma.

12 Februari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

VAKSIN, yang selama ini berfungsi membentengi tubuh dari serangan penyakit, kini bisa dimanfaatkan untuk mencegah kehamilan. Tim peneliti Universitas Maryland, Amerika Serikat, berhasil melakukan percobaan vaksin baru ini pada binatang dan uji pendahuluan pada sejumlah sukarelawan. Bahan utama vaksin ini dibuat dari rekayasa genetika bakteri Salmonella. Sistem kerjanya mempengaruhi kekebalan tubuh. Yang juga menarik, vaksin tersebut mampu bertahan lama di dalam tubuh sehingga vaksinasi ulang tak perlu dilakukan. Meski risetnya belum final, bagaimanapun, keberhasilan ini menjanjikan terobosan besar dalam dunia kontrasepsi. Kalau nanti lulus uji 100%, vaksin itu bisa menjadi alternatif baru untuk mencegah kehamilan. Apalagi, vaksin ini bisa digunakan untuk pria maupun wanita. Pada wanita, cara kerja vaksin ini diarahkan untuk membangkitkan sistem kekebalan tubuh dalam memusuhi sel sperma. Jika sel sperma masuk, tubuh wanita yang sudah divaksinasi itu secara otomatis akan membuat benteng untuk menolak hadirnya sperma. "Dengan cara ini, bisa dianggap bahwa fertilisasi itu satu jenis infeksi," kata Roy Curtiss, guru besar biologi di Universitas Washington, yang menjelaskan temuan vaksin tersebut. Curtiss yakin, temuan baru ini akan sesuai untuk wanita subur yang tak ingin mempunyai anak. Namun, dia kurang yakin apakah kemampuannya juga sama jika vaksin itu disuntikkan pada laki- laki. Ini berarti, vaksin tersebut lebih efektif kalau dimanfaatkan oleh perempuan. Tentang vaksin yang dipergunakan untuk kontrasepsi dengan konsep mengacaukan sistem imunologi, menurut Dokter Doddy M. Soebadi, ada pro dan kontra. Ahli urologi dari Universitas Airlangga ini menekankan, mereka yang menentang beranggapan bahwa sistem imunologi adalah senjata untuk pertahanan tubuh -- jadi, mengapa dipakai untuk kontrasepsi? "Mereka yang tidak setuju khawatir bahwa kerusakan sistem kekebalan tubuh akan merusak sistem kekebalan pada organ lain," kata Doddy, yang Kamis pekan lalu berhasil meraih gelar doktor -- dalam bidang vasektomi suntik -- kepada Kelik Nugroho dari TEMPO.GT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum