Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Varises Panggul, Cek Pilihan Pengobatan Ini

Ada beberapa cara tangani sindrom kongesti panggul atau PCS. Apa saja?

14 Agustus 2020 | 14.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua pasien dengan sindrom kongesti panggul atau PCS membutuhkan intervensi prosedural, menurut konsultan senior serta ahli bedah vaskular dan endovaskular di The Harley Street Heart and Vascular Center di Gleneagles Hospital, Singapura, Sriram Narayanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan gejala, tingkat pengumpulan darah di panggul, dan kondisi pasien wanita sehingga terkadang PCS dapat dikelola dengan tindakan medis yang lebih sederhana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter kandungan mungkin meresepkan obat hormonal untuk mengurangi aliran darah dan kemacetan pembuluh darah akibat penumpukan darah. Ketika prosedur diperlukan, yang paling sering digunakan yakni embolisasi atau menutup atau menyumbat varises sehingga tidak lagi membengkak dengan darah dan menyebabkan nyeri saat menstruasi.

Menurut Narayanan, rasa sakit akibat PCS tidak langsung hilang setelah prosedur tindakan. "Mungkin diperlukan satu atau dua siklus menstruasi agar prosedur ini sepenuhnya efektif, tetapi setelah itu, sebagian besar pasien bebas dari rasa sakit," kata dia seperti dilansir dari Channel News Asia.

Varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang mengarah pada sindrom kongesti panggul (PCS), salah satu tandanya nyeri panggul. Beberapa wanita yang mengalami varises panggul ini memang mengalami menstruasi yang menyakitkan. Tetapi tidak mudah untuk mendeteksi PCS, karena gejalanya bisa disalahartikan sebagai berbagai masalah, dari ginekologi hingga gastrointestinal, seperti diare atau sembelit dari sindrom iritasi usus besar.

Nyeri panggul, menstruasi yang berat dan atau berkepanjangan dan nyeri saat berhubungan seksual juga merupakan beberapa gejala PCS tetapi juga dapat terlihat pada pasien dengan endometriosis, fibroid, atau kista ovarium.

Selain itu, PCS dapat terjadi bersamaan dengan kista ovarium. Nyerinya juga sangat sangat bervariasi. Rasa sakitnya seringkali lebih buruk di penghujung hari atau setelah lama berdiri. "Karena sindrom kongesti panggul kondisi kronis, kami memperkirakan pasien mengalami nyeri panggul dan perut setidaknya selama enam bulan terutama di area ovariumnya," kata Narayanan.

Petunjuk penting lainnya tentang PCS yakni ada varises di kaki, terutama di daerah paha atas atau selangkangan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus