Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

Brett Favre mengaku menderita Parkinson, penyakit degeneratif dan kondisi berkembang ketika bagian-bagian otak rusak dan mati.

25 September 2024 | 22.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mantan pemain american football, Brett Favre. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bintang futbol Amerika Serikat, Brett Favre, baru saja mengumumkan menderita penyakit Parkinson. Saat masih aktif bermain, pria berusia 54 tahun itu memang berkali-kali didiagnosis gegar otak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Riset menyebut cedera otak bisa memicu penyakit Parkinson dan para pemain futbol atau sepakbola khas Amerika yang banyak berkontak badan memang berisiko menderita penyakit itu. Parkinson adalah penyakit degeneratif dan kondisi berkembang ketika bagian-bagian otak rusak dan mati, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke di Amerika Serikat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Neuron di otak yang memproduksi hormon dopamin cenderung paling terpengaruh pada penderita Parkinson, yang berdampak pada kemampuannya bergerak dengan lancar. Perkembangan penyakit ini lambat dan berkembang seiring waktu meski bagaimana kondisinya bervariasi pada setiap orang.

Gejala paling umum
Salah satu gejala paling umum adalah tremor, terutama di tangan, menurut Yayasan Parkinson. Tremor terjadi saat tangan (atau otot yang terpengaruh) dalam keadaan diam. Inilah tanda awal penyakit.

Gejala lain adalah tungkai kaku, gangguan keseimbangan, perubahan postur, pergerakan lambat, bingung, kehilangan penciuman, dan semakin jarang berkedip. Gejala ini sering berawal pada satu sisi tubuh dan kemudian berkembang di kedua sisi.

Sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti penyakit Parkinson.  Namun risiko lebih besar jika ada keturunan, juga pengaruh racun di lingkungan seperti pestisida. Beberapa penelitian juga menyebut cedera otak juga bisa jadi pemicu. Demikian dilansir dari HuffPost.


 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus