Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dale Philip, seorang Youtuber asal Skotlandia membagikan pengalaman tidak menyenangkannya ketika berada di Bali lewat akun TikTok miliknya pada 15 Januari 2024. Dia mengunjungi salah satu tempat wisata air terjun di Pulau Dewata yang disebut hidden gem oleh wisatawan. Tapi, pemandangan yang dia temukan berbeda dari yang dia lihat di Internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dale mengaku tidak menyangka akan menemukan sampah yang menumpuk di bagian hilir air terjun Pangempu yang berlokasi di ujung timur Tabanan, tepatnya di Desa Cau Belayu, Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di dalam video tersebut Philip mengaku sudah pernah melihat foto-foto indah yang diunggah oleh orang lain ketika mengunjungi air terjun tersebut. Akan tetapi, ketika ia memutuskan untuk mendatangi air terjun yang letaknya berdekatan dengan Hutan Monyet Sangeh tersebut, ia merasa kecewa karena keadaan air terjun di lokasi yang sesungguhnya jauh dari kata indah, malah dipenuhi sampah.
“Aku tidak menyangka akan menemukan banyak sampah menumpuk di sini,” ucap Dale sambil memperlihatkan tumpukan sampah yang tertambat di bebatuan sungai. “Sungguh memalukan! Benar-benar memalukan. Saya yakin Anda tidak melihatnya (sampah) di unggahan Instagram siapa pun. Tetapi, yah, itulah kenyataannya, bukan?” ujar dia di video.
Tak ada tiket masuk
Melalui unggahan Dale yang kini sudah ditonton sebanyak 1 juta kali itu juga diketahui bahwa tidak ada biaya untuk memasuki kawasan air terjun Pangempu. Menurut dia, hal itu memberikan kemudahan akses bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan langsung keindahan air terjun. Akan tetapi, di sisi lain, hal ini dapat berakibat pada minimnya pengelolaan area dan kebersihan yang sebetulnya sangat dibutuhkan.
Dia mengira sampah-sampah yang menumpuk di sana bukan berasal dari pengunjung, melainkan dari aliran sungai di atasnya yang membawa sampah-sampah itu sampai ke air terjun.
Destinasi wisata unggulan
Air terjun Pangempu sendiri merupakan salah satu destinasi wisata di Bali yang cukup diunggulkan. Keindahan alam berupa hutan dengan vegetasi liar yang mengelilingi air terjun dengan air berwarna biru kehijauan yang ada di sana menjadi daya tarik bagi turis. Area ini menawarkan suasana alam bebas yang menyegarkan. Pengalaman trekking dan hiking yang bisa didapatkan pengunjung pada perjalanan menuju air terjun juga menarik wisatawan yang senang dengan aktivitas luar ruangan.
Selain itu, kekayaan budaya dan kepercayaan tradisional yang masih kental juga dapat ditemukan di sana. Penduduk setempat percaya bahwa air terjun Pangempu terbentuk oleh dua sungai surgawi yang bergabung dan menjadi air terjun sejak berabad-abad lalu. Kepercayaan ini terus diturunkan dari generasi ke generasi, menjadikannya tujuan populer bagi warga lokal Bali hingga mancanegara yang ingin rehat sejenak dari kehidupan sehari-hari untuk menjelajah alam.
Sampah plastik makin banyak
Dilansir dari yahoonews, Joseph Cheer, profesor dari Western Sydney University yang juga salah satu ketua dewan dari World Economic Forum Global Future Council for the Future of Sustainable Tourism menjelaskan bahwa terus bertambahnya wisatawan di Bali hanya akan memperbesar jumlah sampah plastik sekali pakai. Ini dapat berujung pada permasalahan lingkungan yang lebih serius.
Selain itu, Cheer juga menilai bahwa sistem pengelolaan sampah di Bali harus terus diperbaiki dan perlu diimbangi dengan edukasi wisatawan akan kesadaran lingkungan. Dua hal ini adalah kunci utama untuk terciptanya kelestarian alam sehingga ke depannya tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan.
HANIN MARWAH NURKHOIRANI | YAHOO NEWS | INDONESIA TRAVEL
Pilihan Editor: Viral Turis Mengaku Kena Scam Masuk Air Terjun di Bali Bayar Rp300 Ribu, Berapa Tarif Sebenarnya?