Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima 120 naskah digital manuskrip Jawa kuno dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey di Yogyakarta, Kamis, 16 November 2023. Manuskrip berbentuk salinan digital itu merupakan hasil proyek bersama Yogyakarta-Inggris bertajuk Digitalisasi Naskah Jawa Bollinger dari British Library dan Perpustakaan Nasional RI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya belum tahu isinya manuskrip ini apa saja, tapi yang penting manuskrip ini akan menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk pembelajaran," kata Sultan HB X.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manuskrip Jawa kuno yang diambil Inggris di masa silam berasal dari berbagai literasi yang diciptakan era Hamengku Buwono II yang memerintah Keraton Yogyakarta selama tiga periode, yaitu 1792 – 1810, 1811 – 1812, dan 1826 – 1828.
Bentuk fisik manuskrip ini masih berada di British Library Inggris. Penyerahan salinan manuskrip hanya berbentuk digital, jadi bukan wujud fisik aslinya melainkan berbentuk soft file yang disimpan dalam hard disk.
Manuskrip yang dikembalikan berbentuk digital ini karena perawatannya lebih mudah. Sementara perawatan manuskrip fisik butuh dukungan sumber daya lebih.
"Manuskrip kuno yang sudah dikembalikan dalam bentuk salinan naskah digital justru mudah dan langsung bisa diaplikasikan dalam aktivitas kesenian dan budaya, seperti pentas wayang," kata Sultan.
Sultan mengatakan manuskrip itu akan muncul dalam digitalisasi Keraton Yogyakarta dan menambah referensi yang ada tentang literasi Jawa di masa lampau.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengungkap manuskrip itu menjadi potret masa lampau. "Manuskrip itu menjadi potret kekayaan sejarah Jawa di masa silam, yang kini telah dilestarikan selamanya secara digital," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO