Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

150 Orang akan Beraksi dalam Opera Kemerdekaan di Jalanan, Solo

Sebuah opera bertema perjuangan akan digelar di Kota Solo untuk merayakan Hari Kemerdekaan, Sabtu 18 Agustus 2018.

16 Agustus 2018 | 11.58 WIB

Warga mengenakan kostum ala pasukan tionghoa yang dikombinasi dengan kain batik saat mengikuti pawai Grebeg Sudiro di Kampung pecinan Sudiroprajan, Solo, 15 Februari 2015. Tempo/Andry Prasetyo
Perbesar
Warga mengenakan kostum ala pasukan tionghoa yang dikombinasi dengan kain batik saat mengikuti pawai Grebeg Sudiro di Kampung pecinan Sudiroprajan, Solo, 15 Februari 2015. Tempo/Andry Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah opera bertema perjuangan akan digelar di Kota Surakarta untuk merayakan Hari Kemerdekaan, Sabtu 18 Agustus 2018. Opera yang melibatkan 150 orang itu akan digelar di Jalan Jenderal Sudirman pada sore hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sutradara opera, Agung Kusumo menyebut opera berjudul Adeging Nagari Republik Indonesia itu akan menceritakan mengenai perjalanan sejarah Indonesia. "Sejak zaman lampau hingga di era modern," katanya, Rabu 15 Agustus 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kisah perjalanan sejarah itu akan dimulai dengan fragmen di era Majapahit saat Patih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. "Fragmen lantas bergerak ke cerita Sumpah Pemuda yang juga merupakan titik penting berdirinya Indonesia," katanya.

Opera tersebut akan berlanjut dengan cerita zaman penjajahan Jepang yang kemudian berakhir dengan proklamasi kemerdekaan. "Pada akhirnya cerita akan ditutup dengan bagaimana kita mengisi kemerdekaan melalui revolusi mental," katanya.

Empat fragmen dalam cerita itu akan dikemas dalam sebuah pertunjukan berdurasi kurang lebih 75 menit. "Melibatkan 150 orang yang terdiri dari penari dan pemusik," katanya. Sajian tari dan musik gamelan akan disuguhkan baik dalam bentuk klasik maupun kontemporer.

Penulis naskah, ST Wiyono mengatakan bahwa masing-masing fragmen akan dihubungkan dalam sebuah narasi. "Semacam dalang," katanya. Seperti layaknya opera lain, cerita juga akan dibangun melalui dialog dari para pemain.

Panggung pertunjukan akan digelar di jalan raya, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman. "Musik gamelan juga akan dipertunjukkan secara langsung dari tengah jalan," katanya. Rencananya, pertunjukan itu akan dimulai pada pukul 16.00 WIB.

AHMAD RAFIQ (Solo)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus