Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

180 Seniman Dalam dan Luar Negeri Isi Festival Topeng Ponorogo

Festival Topeng Ponorogo merupakan upaya memperkuat potensi daerah di bidang seni dan budaya.

28 Juli 2019 | 12.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menunjukkan topeng tradisional yang diterima dari perwakilan delegasi Korea Selatan saat parade Internasional Mask and Folklore Festival (PimfoFest) atau festival topeng dan kesenian rakyat di Ponorgo, Sabtu sore, 27 Juli 2019. TEMPO | Nofika Dian Nugroho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Ponorogo - Sekitar 180 seniman mengikuti parade Festival Topeng Ponorogo di Jawa Timur, Sabtu sore, 27 Juli 2019. Para seniman itu berasal dari mancanegara dan sejumlah daerah di Indonesia. Festival Topeng Ponorogo merupakan bagian dari rangkaian pembukaan Ponorogo Internasional Mask and Folklore Festival (PimfoFest) atau festival topeng dan kesenian rakyat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai tuan rumah, seniman Ponorogo menyajikan reog, pembarong, penari jathilan, bujang ganong, pemain alat musik, dan pemain pendukung kesenian di barisan awal pawai. Disusul pemain dongkrek dari Kabupaten Madiun dan topeng dari daerah lain seperti Malang dan Pamekasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para seniman mancanegara juga menampilkan topeng dan kesenian tradisional dari negara masing-masing. Mereka merupakan delegasi dari Rusia, Slovakia, Uzbekistan, Korea Selatan, Timor Leste, Ekuador, dan Meksiko.

Festival Topeng Ponorogo, Jawa Timur. Instagram Dinas Pariwisata Ponorogo

Titik mula Festival Topeng Ponorogo dari Jalan Gajahmada dan berakhir di depan Paseban Alun - Alun Ponorogo. Saat parade, para delegasi seni itu mengenakan kostum khas dari daerah maupun negara asalnya. Mereka juga menunjukkan permainan topeng maupun kesenian rakyat yang dipadukan dengan tarian dan musik yang diusung dengan durasi sekitar tiga menit di panggung kehormatan.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, acara ini merupakan upaya memperkuat potensi daerah di bidang seni dan budaya. Apalagi reog yang berasal dari Kabupaten Ponorogo sudah dikenal secara internasional. "Ponorogo juga gudangnya seni," kata dia.

Festival Topeng Ponorogo, Jawa Timur. Instagram Dinas Pariwisata Ponorogo

Festival Topeng Ponorogo yang berlangsung sampai Selasa, 30 Juli 2019 itu diharapkan menambah kunjungan wisata, terutama pelancong mancanegara. Pada kesempatan tersebut, Ipong membeberkan sejumlah destinasi wisata alam, sejarah, maupun religi yang ada di Ponorogo. Wisata alam seperti Telaga Ngebel, Gunung Beruk, dan Mloko Sewu. Wisata sejarah, seperti Makam Bathoro Katog dan Masjid Agung Tegalsari.

Kepala Dinas Pariwisata Ponorogo, Lilik Slamet Raharjo mengatakan tingkat kunjungan wisata sebanyak 1 juta orang selama 2019. Nilai pendapatan asli daerah (PAD) dari pariwisata dipatok Rp 2 miliar. Hingga kini terealisasi sekitar Rp 1,2 miliar.

"Acara ini diharapkan membantu mengenalkan Ponorogo ke luar negeri. Dengan begitu kunjungan wisata meningkat di acara Grebeg Suro nanti," ujar Lilik sembari menyatakan anggaran untuk PimfoFest 2019 sebanyak Rp 750 juta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus