Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Liburan ke luar negeri biasanya sudah direncanakan sejak dua atau tiga bulan sebelumnya. Kalau mendekati waktu perjalanan, apalagi mendekati musim ramai liburan seperti libur Nataru, biaya perjalanan makin meningkat. Harga tiket pesawat dan hotel biasanya lebih mahal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada cara lain untuk lebih mengefisienkan budget liburan, yaitu dengan memilih destinasi negara dengan nilai tukar mata uang yang sedang lebih murah. Elian Ciptono, Head of SEA Expansion dan Country Manager untuk Wise Indonesia, mengatakan dampak fluktuasi nilai kurs pada budget keseluruhan sering dilupakan ketika merencanakan liburan ke luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perbedaan kecil dalam nilai tukar bisa membuat pengeluaran Anda membengkak, terutama ketika melakukan pembelian yang bernilai besar,” katanya, dalam keterangan tertulis.
Wise, perusahaan teknologi global yang mengembangkan cara terbaik memindahkan uang di seluruh dunia, menganalisa tren rata-rata nilai tukar selama setahun terakhir. Analisa tersebut untuk melihat apakah nilai rupiah telah menguat terhadap berbagai mata uang, terutama di periode waktu yang sama tahun lalu. Dari hasil analisa tersebut, Wise merekomendasikan beberapa destinasi berikut ini, lengkap dengan rincian kurs dan rata-rata biaya hidup dari situs Numbeo.
1. Vietnam
Nilai tukar 1 dong Vietnam setara sekitar Rp 0,63. Rincian biaya yang dibutuhkan sekitar 150 ribu VND (sekitar Rp31 ribu) untuk makan di restoran per hari, dan sekitar 16 ribu VND (sekitar Rp10 ribu) untuk sekali pulang pergi menggunakan transportasi umum—sebanding dengan Indonesia.
Di Vietnam wisatawan bisa mencicipi kuliner khas, seperti Pho dan Banh Mi, serta menikmati keindahan alam dan budaya, seperti situs warisan UNESCO Teluk Ha Long hingga kota tua Hoi An, dan kota metropolitan seperti Ho Chi Minh.
2. Korea Selatan
Dalam satu tahun terakhir ini, rata-rata nilai rupiah cukup menguat terhadap won (KRW), di mana saat ini nilai 1 KRW = Rp11,14 (pada saat penulisan). Meskipun standar biaya hidup di negeri K-Pop ini lebih tinggi daripada di Indonesia, melemahnya won membuat biaya liburan menjadi lebih terjangkau. Misalnya untuk biaya kuliner sebesar 30 ribu KRW (sekitar Rp339 ribu) per hari, dan biaya transportasi umum sebesar 3.000 KRW (sekitar Rp34 ribu) untuk sekali pulang pergi.
Selain itu, dengan melemahnya nilai tukar won terhadap rupiah, wisatawan penggemar K-pop bisa membeli lebih banyak merchandise grup kesayangan. Termasuk produk K-beauty sambil menikmati musim dingin Korea dengan menjelajahi salju di Taman Nasional Bukhansan atau bermain ski di resor pegunungan negara tersebut.
Ilustrasi taman Jepang. Freepik.com
3. Jepang
Jepang tetap menjadi destinasi favorit di kalangan wisatawan Indonesia, terutama dengan melemahnya yen dalam setahun terakhir (1 JPY ≈ Rp104,86 pada saat penulisan). Meskipun biaya hidup lebih tinggi, nilai tukar yang lebih rendah dapat mengurangi beban biaya.
Misalnya untuk anggaran makan sekitar 3.000 JPY (sekitar Rp306 ribu) per hari untuk makan, dan sekitar 440 JPY (sekitar Rp44 ribu) untuk sekali pulang pergi menggunakan transportasi umum. Selain menjelajahi kawasan perbelanjaan Jepang yang beraneka ragam, wisatawan juga bisa mengunjungi landmark-landmark budaya seperti Kuil Fushimi Inari di Kyoto, dan suasana metropolitan Tokyo.
4. Filipina
Nilai Peso Filipina tetap stabil terhadap rupiah sejak tahun lalu, 1 PHP sekitar Rp273,80 pada saat penulisan. Hal ini menjadikan biaya hidup di Filipina sebanding dengan Indonesia. Wisatawan dapat membuat anggaran biaya makan sebesar 630 PHP (sekitar Rp170.100) per hari dan biaya transportasi umum sekitar 30 PHP (sekitar Rp8.000) untuk sekali pulang pergi. Sementara destinasi yang wajib dikunjungi di Filipina di antaranya pantai El Nido dan Boracay, serta situs bersejarah seperti Intramuros di Manila.