Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Busan dikenal sebagai kota terbesar kedua di Korea Selatan. Tak hanya itu, iklim di kota ini dinilai lebih hangat dibandingkan dengan kota-kota lain di negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meskipun Korea Selatan mengalami musim dingin dengan salju yang cukup sering turun di daerah seperti Seoul atau Provinsi Gangwon, Busan jarang sekali, bahkan hampir tidak pernah mengalami fenomena salju tebal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu, apa yang menyebabkan fenomena ini? Dikutip dari hapskorea.com, ini beberapa alasan mengapa Kota Busan jarang mengalami salju:
1. Adanya Pegunungan Sobaek
Faktor utama yang menyebabkan Busan jarang mengalami salju adalah keberadaan Pegunungan Sobaek, merupakan pegunungan yang membentang secara diagonal melintasi semenanjung Korea. Pegunungan ini berperan sebagai penghalang alami bagi salju yang terbentuk di bagian pantai timur Korea.
Ketika udara dingin dari Siberia bergerak ke arah Korea Selatan dan melewati Laut Barat (Yellow Sea) yang lebih hangat, terbentuklah awan salju yang kemudian membawa hujan salju ke wilayah Chungcheong-do dan Jeolla-do.
Namun, awan ini hampir tidak pernah mencapai Busan karena terhambat oleh pegunungan yang mencegahnya bergerak lebih jauh ke arah selatan. Akibatnya, wilayah pesisir selatan, termasuk Busan, hampir tidak mendapatkan salju seperti halnya daerah pedalaman atau pegunungan.
2. Dataran Tinggi Kaema
Selain Pegunungan Sobaek, Dataran Tinggi Kaema di Korea Utara juga memainkan peran besar dalam menentukan pola cuaca di Busan. Dataran tinggi ini sering disebut sebagai "atap semenanjung Korea" karena ketinggiannya yang signifikan.
Dikutip dari hapskorea.com, Dataran tinggi ini bertindak sebagai penghalang bagi angin dingin dari utara yang biasanya membawa salju ke wilayah semenanjung Korea. Bukannya bergerak ke selatan menuju Busan, udara dingin justru terhalang dan lebih banyak menjatuhkan salju di Pegunungan Taebaek yang terletak di provinsi Gangwon-do.
Hal ini menjadi alasan mengapa daerah seperti Pyeongchang, Gangneung, dan Sokcho sering menerima curah salju tinggi setiap tahunnya, sementara Busan tetap relatif bebas dari salju.
3. Adanya pengaruh laut timur dan laut selatan terhadap suhu cuaca
Busan terletak di pertemuan antara Laut Timur (Sea of Japan) dan Laut Selatan, yang memberikan pengaruh besar terhadap suhu udara di kota ini. Perairan di sekitar Busan berperan sebagai penyeimbang suhu, membuat udara di sekitarnya tetap lebih hangat dibandingkan dengan daerah yang lebih jauh dari pantai.
Ketika awan hujan terbentuk di atas perairan sekitar Busan, maka wilayah ini cenderung menghasilkan hujan, bukan salju. Hal ini disebabkan karena suhu udara di kota ini masih cukup tinggi untuk mencegah pembentukan kristal es. Hal ini sangat kontras dengan wilayah pedalaman yang memiliki suhu lebih rendah dan lebih mudah mengalami hujan salju.
Suhu rata-rata di Busan mencapai 10 derajat celcius pada bulan Desember, 8 derajat celcius pada bulan Januari, dan 9 derajat celcius pada bulan Februari, dengan hanya bulan Januari yang mencatat suhu terendah rata-rata di bawah titik beku, yaitu -1 derajat celcius.
Jadi, jika Anda sedang berlibur di kawasan ini dan berminat membuat manusia salju di Busan, pilihan terbaik adalah pergi ke daerah lain di semenanjung, karena kemungkinan hal itu terjadi di sini sangat kecil.