Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

8 Destinasi Ini Wajib Dikunjungi, Saat Bertandang ke Pulau Natuna

Pulau Natuna memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Sementara daratannya merupakan destinasi wisata bahari yang masih asri.

14 Januari 2020 | 13.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan menyelam di gua bawah air Pulau Senoa, Natuna, Kepulauan Riau, 30 Juli 2017. Kabupaten Natuna memiliki potensi wisata bawah air khususnya terumbu karang yang tersebar di seluruh pesisir pantai dan kepulauan. ANTARA/M Agung Rajasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perairan Pulau Natuna menjadi perbincangan media nasional dan internasional. Pasalnya, Indonesia bersengketa wilayah dengan Cina di perairan Natuna. Sengketa itu melibatkan kapal-kepal penjaga pantai Cina dan armada TNI AL. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain memiliki potensi kekayaan alam yang besar di lautan, Pulau Natuna ternyata memiliki potensi wisata yang tak kalah menariknya. Berikut destinasi wisata di Pulau Natuna yang harus dikunjungi bila Anda ke Pulau Natuna. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masjid Raya Natuna

Masjid Agung Natuna salah satu destinasi wisata religi paling ikonik di Pulau Natuna. Masjid ini disebut-sebut warga semegah Taj Mahal di India. Lokasinya tak begitu jauh dari Bandara Raden Sadjad, Ranai.

Kemegahan masjid dimulai dari bangunan utama masjid terdiri atas satu kubah besar, enam kubah kecil, dan dilengkapi 20 pintu. Pada keempat, penjuru masjid juga terdapat empat menara setinggi 17 meter yang merepresentasikan 17 rakaat salat dalam lima waktu.

Masjid Agung Natuna berada di Ranai, dikelililingi perbukitan dengan latar belakang Gunung Ranai. (TEMPO/Rita Nariswari)

Pada bagian tertinggi terdapat kubah utama dengan ukuran terbesar yang melambangkan sifat ihsan, sedangkan 6 kubah yang lebih kecil merupakan simbol dari rukun iman dalam agama Islam. Di tingkat terbawah ada 12 kubah yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Batu Madu

Wisata Batu Madu terletak di desa Cemaga, Bunguran Selatan, Natuna. Destinasi ini bisa dijangkau dengan berbagai moda transportasi, dengan jarak tempuh selama 45 menit dari Kota Ranai. Wisata Batu Madu menawarkan pemandangan pantai yang indah, dan terdapat pulau kecil yang terdiri dari bebatuan granit berukuran besar.

Saat yang tepat untuk berkunjung ke pulau itu, kala air surut. Pengunjung bisa menyaksikan hamparan pantai yang luas, mencapai ratusan meter dari pinggir pantai. Bahkan bisa mendekati bebatuan granit. Lokasi wisata Batu Madu juga dilengkapi tempat berteduh, warung yang menjajakan makanan khas Natuna, kamar mandi, area parkir yang luas serta menyediakan bermacam wahana permainan air yang bisa disewakan.

Wisatawan bermain kayak di Pantai Batu Madu, Pulau Natuna. Foto: @batumadu_natuna

Pantai Cemaga

Pantai Cemaga merupakan salah satu pantai terbaik di Pulau Natuna. Panjangnya mencapai tiga desa: Desa Cemaga Selatan, Cemaga Kota hingga Cemaga Tengah. Selain panoramanya oke, perairannya juga sangat jernih.

Airnya yang tak berombak, membuat aman untuk berenang maupun snorkeling. Sementara pantainya yang luas, sangat pas untuk volley pantai dan bermain bola. Suasana pantainya mengingatkan Pulau Belitung, yakni bebatuan yang muncul pada pasir putih. Bentuknya pun sangat beragam, ada yang bulat, lonjong, hingga menyerupai gunung, atap rumah bahkan lambung kapal. Titik sebarannya mencapai empat kawasan dengan sebutan yang berbeda-beda.

Pada sisi teluk yang berada di wilayah Sebintang dinamai penduduk setempat dengan Batu kaun. Lalu berturut-turut disebut Batu Madu, Batu Setapung hingga Batu Kasah.

Pantai Cemaga memiliki kontur yang panjang, luas, dan landai. Foto: @fitrihalim99

Tanjung Datuk

Tanjung Datuk berada di ujung timur laut Natuna, dengan luas kurang lebih 7 ha. Pasir putihnya didominasi bebatuan beraneka rupa. Kawasan ini memiliki panorama senja dan fajar yang indah. Lokasinya sekitar 60 km dari Kota Ranai atau berkisar 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat atau kendaraan roda dua.

Untuk dapat sampai ke objek wisata ini, disarankan dengan mengendaraai kendaraan roda empat offroad atau lebih baik sepeda motor. Pasalnya, medan yang dilalui menanjak, bahkan bagian untuk parkir. Pasir putihnya tersebunyi di balik dataran tinggi.

Meskipun untuk menjangkau pantai, perjalanan cukup melelahkan, namun semua tertebus begitu wisatawan menginjakkan kaki di pantai: hamparan pantai bersih dengan aksesoris bebatuan. Debur ombak yang menghantam tebing membuat betah mereka yang menyenangi suasana pantai.

Tanjung Datuk memiliki kontur pantai yang beragam. Mulai dari bukit hingga pantai pasir putih berbatu. Foto: @rmukn

Tanjung Datuk memiliki kolam-kolam kecil yang terbentuk akibat kikisan ombak. Di kolam-kolam itu, wisatawan bisa menemukan ikan-ikan kecil berwarna warni

Tanjung Senubing

Tanjung Senubing berada di pantai timur Kota Ranai, Kabupaten Natuna. Di tempat ini terhampar batu-batuan dengan berbagai bentuk dan ukuran. Apabila dilihat dari gardu pandang di ketinggian Bukit Senubing.

Tanjung Senubing menawarkan pemandangan yang unik, bila dilihat dari perairan. Batu yang bertumpuk-tumpuk menyebar di segala arah. Bebatuan yang juga dikenali oleh penduduk setempat sebagai Batu Sindu itu, memiliki goa di sela-sela bebatuan tersebut.

Bentang alam Tanjung Senubing sangat variatif mulai dari pantainya, hingga perbukitan setinggi 100 mdpl. Batu-batuan yang tersebar merupakan bebatuan alam yang keras. Sementara di kaki bukit, terdapat pantai pasir putih.

Tebaran batuan granit di Tanjung Senibung, Natuna. Yang tertinggi dan dipenuhi tanaman adalah Batu Sindu. Tempo/Rita Nariswari

Taman Batu Alif

Disebut juga Alif Stone Park. Disebut taman batu, karena lokasi ini menawarkan hamparan batu besar yang tersebar sepanjang pesisir pantai. Taman Batu Alif berada di Tanjung Sulai, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kepulauan Riau.

Untuk menuju ke lokasi ini, butuh waktu setengah hari dari Tanjung Pinang dengan menggunakan transportasi laut berupa kapal feri. Namun jika diakses dari Kota Ranai, jaraknya hanya sekitar 10 km atau sekitar 10 - 15 menit perjalanan darat.

Alif Stone Park memiliki luas wilayah sekitar tiga hektar. Taman batu ini menyuguhkan ribuan batu yang berasal dari zaman prasejarah megalitikum yang tertata cantik di sepanjang tepian pantai. Sementara pasir putihnya menawarkan air laut yang jernih.

Taman Batu Alif merupakan taman berformasi bebatuan. Foto: @sohib_nature

Pulau Senua

Pulau Senua merupakan pulau terluar di Natuna. Masyarakat Natuna biasa pula menyebut Pulau Senua sebagai Senoa, yang terletak di ujung Tanjung Senubing dan Tanjung Bunguran Timur, Natuna. Pulau yang berbatasan dengan Malaysia Timur itu disebut Senua, yag berarti berbadan dua.

Warga Natuna meyakini, Pulau Senua merupakan inkarnasi wanita hamil yang bernama Mai Lamah. Dari bentuknya juga, Pulau Senua menyerupai perut yang sedang hamil. Pulau Senua terkenal dengan pantainya yang indah, bersih, dan dihiasi pasir kuarsa putih. Setiap tahunnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna menggelar Festival Pulau Senua.

Wisata Mangrove Semitan

Warga Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut, bersama pihak pemerintah desa membangun kawasan wisata mangrove di muara Sungai Semitan. Waisata hutan bakau ini, berhasil membangun ekonomi warga. Mereka melestarika dan menjaga kawasan tersebut  dari tindakan yang merusak alam. Pada akhirnya dapat membuka kesempatan kerja dan menambah pendapatan bagi masyarakat desa.

Hutan mangrove di Natuna membantu meningkatkan kehidupan warga. Foto: @disparbud_natuna

Berbagai kagiatan wisata yang dapat dilaksanakan di kawasan Wisata Mangrove Semitan, seperti menikmati hutan bakau, berpetualang menyusuri sungai sambil menyaksikan keragaman fauna di sepanjang perjalanan, memancing dan menjala ikan di Muara Sungai Semitan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus