Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang akan bepergian dengan menggunakan pesawat terbang, mungkin terdapat beberapa pertanyaan terkait moda transportasi udara tersebut. Salah satunya apakah jendela pesawat bisa dibuka oleh penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu diketahui bahwa pada sebuah pesawat, hanya ada satu jendela yang bisa dibuka. Jendela tersebut tidak berada di bagian kursi penumpang, melainkan di kokpit pesawat, tempat pilot berada.
Jendela Pesawat Tidak Bisa Dibuka Penumpang
Jendela yang berada di bagian kokpit pesawat tidak dapat dibuka oleh penumpang. Bahkan, pilot sekalipun tidak bisa membuka jendela tersebut sembarang. Hanya keadaan tertentu dan darurat yang memperbolehkan pilot untuk membuka jendela di kokpit pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari The Autopian, jendela kokpit pesawat dapat dibuka ketika pesawat berada di darat dan tidak sedang terbang. Hal ini umumnya digunakan untuk komunikasi awak pesawat dan petugas di luar pesawat. Jendela yang terbuka juga berfungsi sebagai pintu pelarian jika pilot tidak dapat keluar dari pesawat dengan cara lain.
Saat sedang terbang, jendela kokpit hanya dapat dibuka apabila pesawat berada pada ketinggian yang cukup rendah dan tidak bertekanan. Mekanismenya mengharuskan jendela meluncur ke dalam dan kemudian kembali, yang tidak mungkin dilakukan saat pesawat bertekanan.
Sementara itu, jendela yang berada di bagian kursi penumpang juga tidak bisa dibuka oleh penumpang. Jendela pesawat komersial dirancang untuk tetap tertutup rapat selama penerbangan demi menjaga keamanan dan kestabilan kabin.
Jika jendela pesawat dibuka, tekanan kabin akan turun drastis, yang dapat menyebabkan masalah serius seperti kekurangan oksigen dan kehilangan kontrol pesawat. Oleh karena itu, jendela pesawat dibuat dengan kaca tebal yang terdiri dari beberapa lapisan untuk menahan tekanan di luar dan menjaga keselamatan penumpang.
Meski begitu, jendela pesawat di bagian kursi penumpang memiliki penutup yang disebut window shade. Penutup jendela pesawat ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kabin, membantu mengurangi panas yang masuk ke kabin, dan keamanan saat lepas landas dan mendarat.
Penutup Jendela Pesawat Harus Dibuka Ketika Lepas Landas dan Mendarat
Melansir dari laman Dinas Perhubungan, penutup jendela pesawat harus dibuka dalam dua situasi, yakni lepas landas (take off) dan mendarat (landing). Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan bagian dari prosedur keselamatan penerbangan yang telah ditetapkan. Berikut beberapa alasan mengapa penutup jendela pesawat harus dibuka.
1. Peningkatan Visibilitas untuk Evakuasi Darurat
Alasan pertama penutup jendela pesawat harus dibuka saat take off dan landing adalah untuk memastikan stabilitas maksimum dalam situasi darurat. Dalam situasi darurat, seperti kebakaran atau keadaan darurat lainnya, membuka jendela memungkinkan penumpang untuk melihat keadaan di luar pesawat dengan cepat.
Dengan demikian, penumpang dapat dengan mudah melihat apakah ada bahaya di luar sehingga mereka dapat bergerak cepat untuk proses evakuasi.
2. Penyesuaian Mata Terhadap Cahaya Alami
Kondisi saat jendela tertutup dengan jendela terbuka tentu berbeda. Saat jendela tertutup, penumpang akan terbiasa dengan cahaya dalam pesawat yang berbeda dengan cahaya luar.
JIka terjadi keadaan darurat, jendela yang dibuka saat take off atau landing akan memudahkan penumpang untuk menyesuaikan mata dengan cahaya luar sehingga dapat melihat jelas dan bergerak lebih cepat saat meninggalkan pesawat.
3. Memudahkan Tugas Pramugari
Jendela pesawat yang dibuka saat take off dan landing akan memudahkan tugas pramugari yang memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keselamatan seluruh penumpang.
Dengan jendela terbuka, pramugari dapat lebih mudah melihat kondisi di luar pesawat, terutama selama proses take off atau landing. Ini membantu mereka mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil langkah-langkah cepat jika diperlukan.
4. Mengurangi Risiko Cedera dari Penutup Jendela yang Terbuka
Dalam keadaan darurat, jendela yang tertutup dapat menambah risiko keselamatan. Misalnya, jika pesawat mengalami guncangan keras atau benturan, penutup jendela yang tidak terkunci dengan baik bisa terbuka secara tiba-tiba dan menyebabkan cedera pada penumpang.
Dengan membuka penutup jendela dari awal, risiko seperti ini dapat dikurangi secara signifikan. Ini memungkinkan penumpang untuk lebih siap menghadapi situasi darurat tanpa harus berurusan dengan penutup jendela yang mungkin menambah bahaya.
AULIA ULVA, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Benarkah Menekan Tombol Flush Toilet Pesawat Terbang Berbahaya?