Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Arus Mudik Lebaran dari Kediri ke Madiun, Penyempitan Jalan di Simpang Mengkreng

Arus mudik lebaran di simpang Pos Polisi Mengkreng atau Simpang Mengkreng macet parah karena terjadi penyempitan bahu jalan.

1 Mei 2022 | 07.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana di Simpang Dumpil, Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu petang, 30 April 2022. (Foto: TEMPO/Abdi Purmono)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Madiun - Arus mudik lebaran melalui poros Jalan Raya Surabaya - Madiun berlangsung lancar. Begitu pula arus mudik dari wilayah wilayah kabupaten dan Kota Kediri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hanya saja, terjadi kemacetan cukup parah di simpang Pos Polisi Mengkreng atau biasa disebut Simpang Mengkreng, Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Simpang Mengkreng memang menjadi titik "langganan" macet di masa arus mudik dan arus balik lebaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Informasi yang diterima Tempo, kemacetan disebabkan penyempitan bahu jalan karena pembebasan lahan yang belum selesai. Selepas Simpang Mengkreng, arus lalu lintas sangat lancar hingga Simpang Dumpil, Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.

Dulu, sebelum ada jalan tol, Simpang Dumpil merupakan titik kemacetan karena menjadi pertemuan jalur alternatif bekas Keresidenan Madiun (Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan). "Sejak tiga tahun terakhir, Simpang Dumpil ini justru tidak macet karena ada jalan tol. Tempat ini menjadi titik keluar dari tol Madiun," kata Ajun Inspektur Satu Hasan, anggota Pos Pengamanan Operasi Ketupat Kepolisian Resor Madiun kepada Tempo, Sabtu petang, 30 April 2022.

Sejauh ini, petugas gabungan Polri, TNI, banser, dan sukarelawan mampu mengurai kepadatan kendaraan. Jika terjadi kepadatan kendaraan sejauh satu kilometer di pintu keluar Dumpil, maka petugas menerapkan rekayasa lalu lintas, dengan menggunakan diskresi kepolisian walau saat lampu merah menyala.

Rekayasa lalu lintas seperti itu, menurut Hasan, adalah perintah langsung dari Markas Besar Kepolisian RI untuk seluruh tol dalam wilayah hukum di Pulau Jawa. Kepadatan kendaraan, Hasan melanjutkan, justru terjadi di pintu masuk Kota Madiun. Hasan menduga, para pemudik umumnya ke Madiun untuk beristirahat dan mencicipi pecel Madiun.

"Madiun ini terkenal dengan kuliner pecel," kata Hasan. "Bisa jadi para pemudik mampir ke Kota Madiun untuk beristirahat dan makan, lalu melanjutkan perjalanan ke Ponorogo, Pacitan, dan Magetan." Hasan melanjutkan, mayoritas pengendara mobil, khususnya di masa lebaran memilih lewat jalan tol untuk mengejar waktu, meski jalan nasional yang lama sekarang lebih lancar dan cenderung lengang.

Keterangan Hasan ini dibenarkan seorang pemudik bernama Syaiful asal Pati, Jawa Tengah. Syaiful dan keluarga memilih jalan tol agar cepat sampai ke Denpasar, Bali. Pernyataan serupa disampaikan lima pemudik bermobil yang istirahat di sebuah toko ritel Simpang Dumpil.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus