Sebagian monyet berjalan mencari sumber air di kolam air mancur. Ada juga yang membuka tempat sampah untuk mengais sisa-sisa makanan. Seekor monyet menemukan pecahan kaca dan dia menaruh di depan wajahnya.
Pemandangan ratusan monyet ekor panjang itu bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Merapi di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Di kawasan hutan lindung ini terdapat bukit Plawangan yang menyuguhkan pemandangan indah. Sinar matahari menerobos di antara celah-celah rimbun dedaunan yang menghampar hijau. Hawa dingin menyergap sekujur tubuh, Kamis pagi, 16 Januari 2020. Menyegarkan dan menyejukkan mata.
Pengunjung yang datang pagi itu kebanyakan rombongan siswa yang berwisata ke Taman Nasional Gunung Merapi. Saat menyusuri jalan di hutan itulah mereka bertemu dengan pasukan monyet. Beberapa pengunjung berinteraksi dengan binatang itu. "Saya suka mengamati polah monyet. Menggemaskan. Mereka punya daya tarik tersendiri," kata Ani, seorang wisatawan.
Monyet ekor panjang mengalami perubahan pola makan, dari alam liar ke makanan olahan pabrik. TEMPO/Shinta Maharani
Jumlah monyet ekor panjang yang muncul di Taman Nasional Gunung Merapi, kata Heru Tri Pramudano dari tahun ke tahun semakin bertambah. Menurut dia, monyet-monyet itu turun gunung untuk mencari makanan. Para pengunjung juga kerap memberikan makanan kepada mereka. Dampaknya beberapa kawanan monyet makan-makanan olahan pabrik seperti kacang kulit yang pengunjung bawa.
Monyet-monyet itu mengalami perubahan pola konsumsi makanan, dari yang bersumber di alam liar seperti buah-buahan ke makanan pabrik. "Monyet-monyet ini mengaduk-aduk sampah dan pengunjung kerap memberikan makanan," kata dia.
Suli yang Akrab dengan Monyet
Taman Nasional Gunung Merapi berluas 6.410 hektare. Monyet ekor panjang tak hanya tersebar di Taman Nasional Gunung Merapi, melainkan juga di Gardu Pandang Merapi. Kawasan wisata itu letaknya tak jauh dari Taman Nasional Gunung Merapi, hanya berjarak tempuh lima menit.
Pedagang warung di Gardu Pandang Merapi, Suli terlihat akrab dengan kawanan monyet ekor panjang. Dia memberikan pisang kepada sekawanan monyet di sekitar area itu. Setiap pagi hari, Suli rutin memberikan makanan kepada kawanan monyet itu. Dia bahkan hapal dengan polah setiap monyet. "Ini yang jantan dan paling besar adalah raja dan paling ditakuti monyet lain," kata Suli.
Dia berbicara kepada monyet-monyet itu seperti sedang berbicara dengan temannya. Ketika monyet saling berebut pisang, Suli melerai mereka dan monyet-monyet itu menurut.
Suli pedagang makanan di Taman Nasional Gunung Merapi, akrab dengan monyet-monyet ekor panjang. TEMPO/Shinta Maharani
Suli bercerita, dirinya telah berinteraksi dengan monyet-monyet ekor panjang di Gardu Pandang selama tujuh tahun. Untuk bisa berinteraksi dengan baik, Suli mengatakan punya bahasa tersendiri dengan mereka. "Kuncinya bersahabat dan tidak mengganggu," kata Suli.
SHINTA MAHARANI