Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bikin Sedih Wisatawan, Toko Manisan Berusia 346 Tahun di Asakusa Jepang Tutup

Saat ke Asakusa, wisatawan umumnya akan datang ke toko manisan tradisional bernama Kinryuzan.

17 Agustus 2021 | 14.27 WIB

Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kuil Sensoji bukan satu-satunya daya tarik di kawasan wisata Asakusa, Jepang. Di sana, ada jalur sepanjang 250 meter yang disebut Nakamise Dori. Kawasan itu dipenuhi oleh banyak toko, termasuk toko permen tua yang berusia 346 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Saat ke Asakusa, wisatawan umumnya akan datang ke toko manisan tradisional dan permen bernama Kinryuzan itu. Ya, untuk sekadar mencicip manisan atau membawa oleh-oleh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sayangnya, toko manisan tradisional itu akan tutup. Berita penutupan toko itu pun mengejutkan banyak orang di Jepang, terutama para pelanggan.

Di depan toko terpasang tulisan “Pemberitahuan Penutupan. Terima kasih banyak untuk selalu berkunjung ke toko kami. Kami khawatir toko kami akan tutup mulai 23 Juli. Terima kasih banyak atas dukungan Anda selama ini.”

Banyak yang menduga tutupnya toko itu akibat pandemi dan penurunan turis ke Sensoji. Namun masalah sebenarnya adalah tidak ada penerus untuk mengambil alih toko.

Ini adalah masalah yang dihadapi oleh banyak bisnis tradisional lama seperti Kinryuzan, karena generasi muda semakin tergoda oleh pekerjaan kantor yang aman dan bergaji tinggi. Kekuarga di Kinryuzan, yang telah membuat manisan tradisional seperti mochi (kue beras) dan agemanju (kue beras kukus goreng dengan isian manis) selama berabad-abad, juga mengalami hal yang sama.

Menurut penduduk setempat, Kinryuzan dianggap sebagai salah satu toko tertua di daerah tersebut, dengan sejarahnya yang berasal dari tahun 1675. Nakamise Dori konon berasal dari suatu tempat antara tahun 1688-1735 dan kehilangannya akan sangat terasa.

"Sayang sekali, saya sudah makan di sana sejak saya masih kecil. Tidak percaya itu akan tutup," kata seorang pelanggan.Para pelanggan menyayangkan toko itu harus tutup karena tidak memiliki penerus.

Sayangnya, bukan hanya kurangnya penerus yang mengancam toko lama seperti Kinryuzan, tetapi meningkatnya persaingan dari department store dan mal yang merambah. Meskipun merupakan area bersejarah, sejumlah tempat baru untuk membeli manisan dan suvenir telah bermunculan di distrik Asakusa Sensoji dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pusat perbelanjaan bertingkat Marugoto Nippon di dekatnya, yang dibuka pada 2015.

SORANEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus