Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bukti dan Catatan Sejarah Soal Identitas Agama Laksamana Cheng Ho

Bukti dan catatan sejarah terkini menunjukkan bahwa Laksamana Cheng Ho adalah penganut Buddha, alih-alih seorang muslim.

12 Juli 2022 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Umat Islam melaksanakan Tarawih malam pertama di Masjid Cheng Hoo, Surabaya, 16 Mei 2018. Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan satu Ramadan jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018. ANTARA/Zabur Karuru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya -Bagi masyarakat Indonesia, nama Laksamana Cheng Ho merupakan nama yang tidak asing. Nama tersebut sering kali diabadikan sebagai nama masjid, seperti Masjid Cheng Ho di Surabaya, Jawa Timur dan Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho di Palembang, Sumatera Selatan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan, banyak pula masyarakat Indonesia yang memercayai bahwa laksamana tersebut memeluk agama Islam dan telah menunaikan ibadah haji di Mekkah.

Namun, benarkah Laksamana Cheng Ho beragama Islam?
 

Bukti Terbaru

Dikutip dari historia.id, pada tahun 2015, pebisnis sekaligus kolektor barang antik Liu Yiqian berhasil memenangkan lelang teks kuno di Balai Sotheby’s New York. Teks tersebut dipercaya merupakan hasil tulisan langsung dari Laksamana Cheng Ho. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi masyarakat yang percaya bahwa Cheng Ho adalah seorang muslim, maka teks tersebut akan sangat sulit untuk diterima. Namun, bagi masyarakat yang masih meragukan agama Cheng Ho, teks tersebut otomatis menjadi literatur tambahan guna mendukung argumen skeptis. 

Pasalnya, sebagaimana dikutip dari historia.id, pada bagian akhir naskah, Cheng Ho menuliskan bahwa ia senantiasa memperoleh karunia dari San Bao setiap melakukan ekspedisi ke luar daratan Tiongkok.

Sebagai informasi, San Bao atau yang dikenal juga sebagai Sam Poo memiliki arti Tiga Mustika yang merujuk pada Tri Ratna, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha.

Arak-arakan panjang dalam kirab Peringatan Kedatangan Laksamana Cheng Ho ke-613 di Kelenteng Sam Poo Kong, Gedung Batu, Semarang, Ahad, 12 Agustus 2018. Festival ini diharapkan mampu menarik kunjungan sekitar 13.000 wisatawan domestik dan internasional. ANTARA/Aditya Pradana Putra 

Bahkan, masih dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan teks sutra yang disimpan di perpustakaan Provinsi Yunan, Cheng Ho secara terang-terangan menyebut dirinya sebagai kasim Negara Ming Agung yang menganut Buddha.  

Tidak Pernah Berhaji

Beberapa catatan perjalanan Cheng Ho yang diterjemahkan oleh Ma Huan dan dilansir oleh historia.id menunjukkan bahwa Cheng Ho tidak pernah berkunjung ke Mekkah. Dalam catatan tersebut, dituliskan bahwa yang pergi ke Tanah Suci adalah 7 awak kapal dari armada Cheng Ho yang dipimpin oleh Kasim Hong Bao. 

Saat ini, catatan tersebut disimpan di Museum Kota Nanjing. Sementara itu, makam Kasim Hong Bao telah ditemukan di Kota Nanjing pada tahun 2010 silam. 

Berdasarkan bukti dan catatan sejarah terbaru yang ditemukan, maka besar kemungkinan bahwa Laksamana Cheng Ho bukanlah seorang muslim. Sebab, bukti-bukti yang secara terang benderang menunjukkan Cheng Ho sebagai penganut Budhha justru lebih banyak daripada dugaan bahwa Cheng Ho adalah penganut Islam. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : Hari Ini di Tahun 1405, Laksamana Cheng Ho Memulai Ekspedisi Keliling Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus