Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Taman Nasional Kelimutu menghadirkan layanan QR Code bagi wisatawan yang berkunjung ke sana. Teknologi itu digunakan sebagai sebuah fasilitas pemanduan wisata digital mandiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pengembangan QR Code Interpretasi itu dilakukan staf di Balai TN Kelimutu untuk membantu dan memudahkan wisatawan mengetahui berbagai informasi seputar spot-spot wisata di sana. Informasi yang ditampilkan berupa situs alam, situs budaya maupun situs sejarah yang ada di Taman Nasional Kelimutu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara menggunakannya pun mudah. Pengunjung tinggal melakukan scan pada barcode menggunakan smartphone. Kemudian pengunjung akan terhubung ke link narasi di website sehingga kita dapat membaca penjelasan secara detail tentang gambaran umum tentang berbagai informasi di TN Kelimutu.
Informasi yang ditampilkan cukup lengkap, mulai dari sejarah berdirinya TN Kelimutu, informasi geologi tentang tiga kawah Kelimutu, informasi Flora Fauna atau tentang sejarah dan budaya. Wisatawan asing pun bisa memahami informasi yang disajikan karena tersedia juga dalam bahasa Inggris.
Pengembangan QR Code Interpretasi saat masa pandemi itu diharapkan juga bisa membantu meminimalisir penyebaran Covid-19. Sebab, hal itu bisa mengurangi interaksi antara wisatawan dengan petugas maupun pemandu wisata.
QR Code Interpretasi sudah terpasang di 12 titik lokasi spot areal wisata Taman Nasionak Kelimutu, yaitu di Gerbang Loket, Pere Konde, Arboretum, Museum rumah adat, Pesanggrahan Belanda, Anjungan Garugiwa, Danau Atapolo, Danau Nuwa Muri Koofai, Ekosistem VR, Areal patika, Danau Atambupu dan Tugu Puncak Gunung Kelimutu. Pengelola menyampaikan teknologi QR Code ini akan dikembangkan, baik menambah objek maupun memperbaiki teknik penyajiannya.
Baca juga: Taman Nasional Kelimutu, Dipercaya Ada Burung Titisan Arwah Penjaga