Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada lagi pemandangan indah di taman-taman di Jepang. Otoritas setempat membabat habis bunga yang bermekaran demi mencegah penyebaran Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bunga-bunga di Taman Yono, Saitama, Jepang, menjadi korbannya. Pada bulan ini mestinya taman tersebut tampak cantik dengan bunga mawar yang bermekaran. Namun petugas memangkas semua bunga mawar di sana supaya masyarakat tidak berkerumun dan menghabiskan waktu untuk menikmati keindahannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laporan The Guardian, petugas sudah memotong lebih dari 3.000 bunga mawar dari 180 varietas di taman itu. Padahal di musim semi, pemandangan bunga mawar yang mekar adalah sesuatu yang istimewa di Jepang. Itu sebabnya pada bulan ini pula semestinya berlangsung festival bunga tahunan.
Pandemi Covid-19 membuat berbagai acara, termasuk festival bunga, dibatalkan. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan keadaan darurat mulai 7 April 2020. Dia mengibau masyarakat menghindari acara yang tidak perlu dan tertib melaksanakan pembatasan jarak fisik.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengimbau penduduk mengurangi waktu berbelanja untuk mengurasi risiko penyebaran Covid-19. Dia menganggap terinfeksi virus corona sangat mungkin terjadi di supermarket dan tempat perbelanjaan yang sangat ramai.
Bukan hanya bunga mawar yang merana karena virus corona. Masyarakat juga terpaksa membabat 100 ribuan tangkai bunga tulip yang menghiasi ladang bunga Sakura Furusato Hiroba seluas 7.000 meter persegi. Seluruh bunga tulip yang dipotong akan disumbangkan ke sekolah taman kanak-kanak di wilayah setempat.
THE GUARDIAN | DAILY MAIL