Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang tertidur dalam penerbangan adalah hal biasa, namun bagi Cuong Tran yang menumpang pesawat Alaska Airlines pada 5 Januari 2024, tidur kali itu tidak biasa. Tran adalah penumpang yang iPhone-nya terjatuh dari Alaska Airlines pada Penerbangan 1282 yang pintunya jebol setelah 20 menit mengudara. Pesawat itu berangkat dari Portland, Oregon, ke Ontario, California.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ponsel Tran jatuh dari ketinggian ribuan kaki dan ditemukan di pinggir jalan oleh warga Washington, Sean Bates. Awalnya dia mengira itu ponsel yang terjatuh dari mobil karena tampak baik-baik saja. Baterainya masih terisi setengahnya dan dalam mode pesawat. Ketika dibuka, ada email yang berisi tanda terima klaim bagasi penerbangan Alaska Airlines itu yang membuat dia curiga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bates lalu menelepon Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, badan federal yang menyelidiki insiden tersebut, dan seorang agen mengatakan kepadanya bahwa itu adalah telepon kedua yang ditemukan dari pesawat.
Seperti mimpi buruk
Pemilik ponsel, Tran, menceritakan penerbangan itu adalah mimpi buruknya. Kepada The Los Angeles Times dalam sebuah artikel yang diterbitkan Kamis, 11 Januari 2023, dia mengatakan sepatu dan kaus kakinya tertarik keluar dari pesawat bersama dengan ponselnya.
“Saya hanya tertidur, ponsel saya di tangan, dan kemudian kapten mengirim pesan bahwa kami berada di atas 10.000 kaki,” katanya. "Hal berikutnya yang saya tahu, saya mendengar suara mendesing ini, angin yang terdengar sangat kencang."
Dia mengatakan tidak percaya dengan hal yang terjadi di hadapannya. Semuanya terasa begitu aneh, apalagi ketika melihat ada lubang besar. "Saya baru bisa mencerna semuanya dengan lambat," kata dia.
Video viral dari penumpang dalam penerbangan menunjukkan lubang menganga di sisi pesawat tempat sebagian badan pesawat lepas di tengah penerbangan. Ada embusan angin bertiup melalui pesawat saat penumpang mengenakan masker oksigen.
Boeing 737 Max 9 Diperiksa
Pesawat yang digunakan dalam penerbangan itu adalah Boeing 737 Max 9. Versi pertama, 737 Max 8, terlibat dalam kecelakaan yang menyebabkan kematian 346 orang pada 2018 dan 2019.
Versi terbaru dari pesawat tersebut, 737 Max 9 yang lebih besar, tidak memakan korban dalam insiden yang terjadi minggu lalu. Insiden menakutkan itu dapat mempengaruhi reputasi Boeing Max.
Sejak insiden pintu pesawat itu, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah melarang terbang semua pesawat Boeing 737 Max 9 sampai badan tersebut menemukan masing-masing pesawat dapat kembali beroperasi dengan aman. Di Amerika Serikat, hanya maskapai penerbangan United Airlines dan Alaska Airlines yang menggunakannya.
BUSINESS INSIDER | CBS NEWS | LOS ANGELES TIMES