Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Filipina memiliki spot wisata alam yang unik, dari sungai bawah tanah, pulau-pulau terpencil berbuaya raksasa. Salah satu yang menarik dan memiliki pemandangan indah berupa Danau Barracuda. Lokasinya berada di Pulau Coron di Filipina, yang oleh penduduk setempat juga disebut sebagai Danau Luluyuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Danau yang berada tersebunyi di tengah formasi bukit berbatu Pulau Coron itu, memiliki air biru tua khas samudera. Dari aerial, pemandangan pulau ini memang menakjubkan. Lanskap pulau berpasir putih, dengan danau di tengahnya, menciptakan pemandangan yang megah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, atraksi utama Danau Barracuda bukan pada yang terlihat, tapi yang dirasakan.
Para penyelam dari berbagai penjuru negara, secara rutin berkunjung ke pulau ini. Pasalnya, air laut biru kristal pada pulau ini tak menjanjikan pemandangan terumbu karang yang menakjubkan, namun dua lapis perairan air tawar dan air asin sekaligus. Dan tentu saja bukan air payau, air asin yang bercampur air tawar itu.
Pada lapisan pertama, penyelam bakal menjumpai air tawar yang hanyat. Semakin dalam, air tawar berganti menjadi air asin. Walhasil, sensasi yang dihadapi penyelam juga beragam. Misalnya, mengalami thermocline dan halocline -- tidak seperti tempat lain.
Danau Barracuda berair laut biru kristal tak menjanjikan pemandangan terumbu karang yang menakjubkan, namun dua lapis perairan air tawar dan air asin sekaligus. Foto: Duy Phuong Nguyen/Alamy
Menurut situs smartgeografi.com, Thermocline (termoklin) adalah sebuah lapisan temperatur pembatas antara air yang berada di permukaan dengan yang berada di bawah permukaan. Suhu air berubah dengan cepat semakin ke dalam atau dasar laut.
Faktor yang mempengaruhi kedalaman dan ketebalan termoklin meliputi variasi cuaca musiman, lintang, dan keadaaan lingkungan sekitar seperti pasang surut dan arus. Pada lapisan termoklin 200-2.000 m sealu terjadi penurunan suhu yang drastis.
Sementara halocline (haloklin), adalah fenomena bertemunya air yang berkadar garam tinggi dan rendah, namun tak terjadi penyatuan. Walhasil, danau tersebut tampak memiliki dua warna.
Mulai dari permukaan danau, penyelam, perenang, dan penggemar scuba dapat merasakan suhu 82 derajat Fahrenheit, sekitar 27 derajat Celcius. Tetapi, saat menyelam di kedalaman, suhu menjadi kian hangat, sekitar 37 derajat Celcius. Cukup hangat tanpa harus memakai baju selam.
Peningkatan suhu yang aneh ini disebabkan oleh fakta bahwa danau tersebut mengandung garam dan air tawar. Penyelam bahkan dapat melihat batas tipis dan berbeda, yang memisahkan kedua badan air (haloklin). Danau ini juga ditandai dengan tampilan yang mengesankan dari formasi batu kapur di bawah permukaan danau.
Dari celah sempit ini air laut mengalir ke dalam Danau Barracuda/ Foto: Atlas Obscura/Dahon
Penyelam telah menggambarkan perasaan "tanpa bobot" saat menjelajahi pada kedalaman panas dan dingin itu, dan pengalaman indrawi (yang sebagian besar tanpa flora dan fauna) layaknya permukaan bulan. Tapi danau itu menyimpan kejutan lain, berupa perubahan cuaca dan tekanan yang menyebabkan air hangat – yang bergaram – berubah menjadi dingin.
Fitur unik lain dari danau adalah pasir di dasar danau, yang telah digambarkan sebagai "seperti jeli," "halus," "lapang," dan "berlumpur." Lalu dari mana asal nama barracuda? Dulunya perairan ini merupakan habitat barracuda, kemungkinan mengalirnya wisatawan membuat mereka mencari jalan keluar, ke laut.