Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh adat Kampung Dondai, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Daud Wally mengharapkan Presiden Jokowi membuat kawasan Danau Sentani menjadi salah satu destinasi wisata unggulan sehingga bisa mendatangkan pendapatan untuk warga dan pemerintah setempat.
"Danau Sentani memiliki keindahan alam, selain itu masyarakat Sentani juga memiliki budaya mengukir, melukis di kulit kayu, membuat gerabah, serta memiliki tari-tarian serta kuliner tradisional," katanya ketika dihubungi ANTARA dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Ia mengatakan masyarakat sangat mendukung Danau Sentani dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan pariwisata nasional.
Apalagi, kata dia, di pesisir Danau Sentani terdapat sejumlah kawasan yang memiliki nilai sejarah dan prasejarah sebagaimana penelitian yang sedang dilakukan oleh Balai Arkeologi Papua.
"Di sekitar Danau Sentani banyak situs atau tempat peninggalan bersejarah, baik masa Perang Dunia II dan juga peninggalan prasejarah, sehingga layak untuk dikembangkan menjadi salah satu ikon wisata unggulan oleh Presiden Jokowi," kata Daud .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Elvis Kabey mengakui bahwa kawasan Danau Sentani memiliki situs arkeologi yang sudah menjadi destinasi wisata dan sudah masuk dalam buku Lonely Planet.
"Buku yang menjadi panduan wisatawan internasional, situs arkeologi ini yaitu Situs Megalitik Tutari dan Situs Tugu Mac Arthur," katanya.
Sementara itu, Hari Suroto peneliti dari Balai Arkeologi Papua mengemukakan bahwa terdapat situs-situs arkeologi di Kawasan Danau Sentani dan dapat dikelola, dimanfaatkan, dikembangkan sebagai destinasi wisata, tetapi harus memperhatikan kelestariannya.
"Saya kira ini perlu sinergi semua pihak dan mungkin saran atau harapan warga di Danau Sentani agar dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di timur Indonesia patut dipertimbangkan," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini