Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Dave Koz: "Saya Punya Fanatisme pada Musik-Musik Asia"

30 April 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DAVE Koz, 37 tahun, akhirnya berhasil berpentas keliling di Indonesia— sebuah niat yang baru kesampaian setelah enam kali ia berkunjung ke sini. Diberi judul David Koz Road Show, menu pertunjukan Koz belum bergeser dari yang sudah-sudah: jazz dengan warna pop yang kuat.

Di sela-sela jadwal pertunjukan yang padat, sang peniup saksofon asal Amerika ini sempat menjawab pertanyaan wartawan TEMPO L.N. Idayanie. Petikannya:


Siapa saja artis musik Indonesia yang Anda kenal?

Saya banyak menghabiskan waktu dengan sejumlah artis yang hebat: Idang Rasjidi, Embong Rahardjo, dan Ireng Maulana. Untuk show kali ini, saya bekerja sama dengan Iga Mawarni dan Syaharani. Selain sangat cantik, kualitas suara keduanya bagus sekali.

Anda sendiri yang meminta mereka?

Kan, saya di Los Angeles. Promotor yang menentukan. Saya tinggal menerima. Kami berlatih hanya sehari sebelum pertunjukan.

Mengapa tertarik melakukan konser di Indonesia?

Selera musik orang Indonesia sangat fenomenal untuk ukuran saya. Dan Indonesia ini kan sudah seperti rumah kedua.

Anda cukup lancar berkomunikasi dengan penonton berbahasa Indonesia. Pernah belajar?

Well, saya kan kerap ke sini dalam beberapa tahun terakhir. Setiap kali di pesawat, saya teringat kembali berbagai kata dan kalimat Indonesia yang pernah saya pelajari dari teman-teman di sini.

Lagu Ruth Sahanaya, Keliru, tampaknya dapat Anda mainkan dengan baik….

Ya, saya dengar lagu itu di Yogya, sebelum pertunjukan. Saya tertarik mempelajarinya dan mungkin akan mengaransemennya.

Anda telah mengaransemen lagu Mandarin Cheng Fu.Mengapa tertarik dengan musik-musik Asia?

Saya punya semacam fanatisme terhadap musik-musik Asia, yang menurut saya sangat natural.

David Koz Road Show tampaknya tidak sematang beberapa pertunjukan Anda terdahulu. Apa yang Anda harapkan?

Tidak berharap apa-apa, kendati kadang-kadang saya amat menaruh harapan (agar berhasil). Jadi, saya senang-senang saja menikmati aneka pengalaman baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus