Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presenter dan master sulap, Deddy Corbuzier membantah tudingan bahwa dia adalah orang yang membuat lisensi terbang pilot vlogger, Vincent Raditya dicabut. Melalui unggahan di channel Youtubenya pada 28 Mei 2019, Deddy menjelaskan sepanjang 10.53 menit dengan judul (Captain Vincent) – Siapa dan Apa Sebenarnya yang Membatalkan Ijin Terbangnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang mencabut izin Captain Vincent adalah DKPPU, sakti kalau saya yang membuat izin dia dicabut,” kata dia dalam video itu. Ia pun menegaskan, bukan dia dan timnya yang mempengaruhi Kementerian Perhubungan untuk mencabut izin itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama ini, netizen menilai, Deddy Corbuzier adalah orang yang terus mempersoalkan Vincent Raditya lewat aksi-aksinya terbang bersama para pesohor untuk konten Youtubenya.
Pada keterangan penjelasan, ia justru menyindir Vincent Raditya yang mencoba menggiring opini publik. “Top pembohongan public, stop playing victim,” demikian tertulis di awal kalimat itu.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan membatalkan izin terbang single engine pilot vlogger, Vincent Raditya, yang kerap membuat konten soal dunia penerbangan di channel Youtubenya. Pembatalan izin terbang itu merespons aksi Vincent yang menerapkan zero gravity saat terbang bersama pesulap Limbad, lalu menayangkannya di Youtube.
Izin terbang dicabut dengan tiga alasan, yakni saat menerbangkan pesawatnya berjenis Cessna 172, Vincent telah menbawa penumpang yang tidak menggunakan shoulder harnes. Kedua, Vincent memberikan kendali terbang kepada orang yang tidak berwenang, dan terakhir sengaja menerapkan G Force atau zero gravity kepada penumpang umum.
Tapi, dalam keterangan di unggahan konten Youtubenya, Deddy Corbuzier mengatakan, penerapan zero gravity bukan alasan izin terbang Vincent dicabut. “Dicabutnya ijin terbang single engine Captain Vincent bukan karena 0 gravity! Tapi karena tidak menggunakan harnes pelindung, melepas kemudi dan memberikan kemudi pada penumpang di udara dan tidak bertuannya pesawat yang dipakai,” tulisnya.
Menurut dia, persoalan itu sudah dirundingkan dengan DKPPU berbulan-bula sebelum masalah 0 Gravity. “Jauh sebelum saya bicara tentang 0 gravity,” ucapnya.
Ia menambahkan, dia dan Cameo Project, untuk diminta menyebarkan persoalan ini kepada masyarakat dan pilot-pilot muda untuk tidak melakukan perilaku bahaya yang serupa. Cameo Project adalah pemilik channel di Youtube yang pertama kali membahas bahwa izin terbang Vincent dicabut karena menerapkan zero gravity itu.
“Ingat…diminta. Tapi kami sadar bahwa mengatakan hal benar kadang kalah oleh acting playing victim. Yang mencabut izin adalah pemerintah jauh sebelum kejadian video kami,” kata dia.
Menurut Deddy Corbuzier, serangan perisakan netizen terhadap dirinya lantaran dianggap mematikan rezeki dan karir orang lain adalah tindakan yang tidak cerdas. “Kalau karena masalah ini subscriber saya berkurang sampai 500 ribu, saya anggap detox subscribers, gak masalah buat saya, karena yang menonton kanal saya adalah smart people.”
Tapi, alih-alih mendapatkan simpati atas penjelasan itu, netizen justru kian menyerangnya. Jumlah yang tidak suka atas tayangan itu mencapai puluhan ribu jauh berkali lipat lebih banyak dari yang suka. Puncaknya, pada Kamis, 30 Mei 2019, Deddy menghapus video ini.
Tak kekurangan tempat, netizen menumpahkan kejengkelan di akun Instagram Deddy @mastercorbuzier. Mereka berkomentar saat Deddy mencuplikkan video soal motivasi yang diunggahnya untuk menggantikan video tentang Vincent Raditya yang dia hapus pada Kamis dinihari, 30 Mei 2019.
“DC yang dulu dengan keahliannya di bidang magic, tapi yang sekarang? Mr. Drama, most arrogant man in Indonesia. Capt. Vincent Raditya cuma mau ngajakin dia bikin konten bareng, itupun dengan sangat sopan, tapi malah dibully dan ditantang duel MMA,” tulis @mr.nam46 dengan penjelasan panjang soal catatan terhadap Deddy yang ditulisnya kerap menjelekkan pihak lain, seperti terhadap Youtuber Hari Jisun.
“Kalau saya diajak colabs, dan saya gak suka karena bahaya, pasti saya tolak dengan lembut. Bukan bikin video menyudutkan 1 orang berkali-kali dan akhirnya dihapus semua, dan malah berdampak buruk bagi pihak lain,” ucap @manusia. “Videonya jangan dihapus mulu dong om, wkwkwkw,” timpal @andi_kadoet.
“Bapak drama Indonesia sedang memberikan motivasi,” ujar @m.miendt_atanggae. “Om ini orang berbakat lho. Dulu pesulap, lalu presenter, merambah motivator, plus youtuber, sekarang jadi pemain sinetron di Youtube,” tulis @fendyrizky.