Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Seabreg agenda dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memeriahkan hari jadinya ke-107 yang jatuh pada 15 Mei 2023. Mengusung tema Nyawiji lan Murakabi, Sesarengan mBangun Sleman, ada puluhan event yang dipersiapkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada sebanyak 29 kegiatan dalam merayakan hari jadi ke-107 ini yang sudaj dilangsungkan sejak 31 Maret lalu sampai 15 Mei nanti," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Sleman Aji Wulantara, Rabu, 10 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari puluhan acara itu, ada sejumlah agenda yang di-highlight untuk menarik wisatawan dan masyarakat. Seperti upacara Bedhol Praja di Pendapa Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada 15 Mei nanti.
"Upacara Bedhol Projo ini berupa napak tilas tentang sejarah pusat pemerintahan Pemerintah Sleman di masa silam," kata Aji.
Selain itu, saat puncak hari jadi itu digelar tradisi upacara Lung Tinampi dan Kirab Pusaka Tombak Kyai Turun Sih. Pusaka yang rutin dijamas abdi dalem Kraton Ngayogyakarta setahun sekali saat bulan Suro itu dipercaya sebagai perlambang rezeki dan sesuai dengan kondisi Sleman sebagai lumbung berasnya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tombak ini menjadi simbol kepemimpinan yang di dalamnya juga terdapat dua pelita yang filosofinya pemimpin di Sleman mendapat pencerahan, luas wawasannya, bijak dalam berfikir serta dapat mengayomi seluruh masyarakat Sleman.
Ribuan aparatur sipil negara di Sleman juga diajak memeriahkan beragam lomba tradisional pekan ini sembari menggemakan tradisi itu ke khalayak. Sebanyak 1.394 orang peserta di lingkungan Pemkab Sleman diajak memilih enam jenis permainan tradisional, seperti egrang, gobak sodor, lari karung, tarik tambang, bakiak dan senam kreasi.
Selain itu, digelar donor darah, khitanan masal, upacara hingga malam tirakatan.
Aji mengatakan tema Nyawiji lan Murakabi dalam hari jadi kali ini memiliki arti menyatunya berbagai perbedaan, persepsi, pandangan menuju ke satu titik. Nyawiji berarti menjadi satu dan Murakabi sendiri berarti bermanfaat bagi semuanya.
Dalam peringatan Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman, warga Hindu di wilayah Sleman juga turut menyelenggarakan doa syukur pada Rabu, 10 Mei sore di Pura Sri Gading, Margodadi, Seyegan Sleman. Doa syukur ini dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sleman Untung Waluyo menyampaikan doa syukur ini sebagai bentuk terimakasih kepada Sleman yang telah menjadi rumah bagi berbagai unsur masyarakat dari lintas etnis, agama dan kepercayaan.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menuturkan Sleman yang selama ini menjadi satu pusat kampus atau pendidikan tinggi di Yogyakarta setiap tahun didatangi ribuan mahasiswa berbagai daerah di Indonesia. "Momen hari jadi Sleman kali ini untuk meneguhkan semangat kebersamaan, persatuan dan toleransi yang musti selalu terjaga di Sleman," kata dia. "Sleman akan terus menjadi rumah bersama, menghargai segala perbedaan baik agama, suku maupun budaya."
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.