Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang segera berganti nama Solo Safari siap memberi kejutan kepada para pengunjungnya saat soft opening yang diagendakan pada Jumat, 27 Januari 2023. Menjelang dibukanya Solo Safari pascarevitalisasi fase pertama itu, sejumlah satwa koleksi Taman Safari Indonesia pun mulai didatangkan ke kebun binatang kebanggaan Kota Solo itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senior Advisor Konsultan Sales Marketing Taman Safari Group Panca R Sarungu mengatakan beberapa satwa yang akan menempati Solo Safari merupakan jenis hewan langka dan termasuk yang dilindungi. "Jenis satwanya di antaranya harimau. (Satwa lain?) mungkin nanti untuk surprise satwa-satwanya kita sampaikan," kata dia kepada awak media di Solo Safari, Jumat, 20 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panca menyebut, jumlah total satwa untuk jenis hewan yang dilindungi itu sekitar 20 satwa. Untuk memastikan kondisi kesehatan satwa tersebut tetap sehat, pihaknya membawa tim dokter khusus dari Taman Safari Group.
"Kami memang punya standar untuk satwa di Safari Gruop. Bahkan di Prigen (Taman Safari Prigen, Jawa Timur) kami punya rumah sakit khusus untuk hewan. Untuk kedatangan satwa di Solo Safari memang kami membawa tim dokter dari Bogor, Bali dan Prigen, untuk memastikan satwa yang didatangkan itu dalam kondisi sehat dan dapat beradaptasi dengan baik di Solo ini," kata Panca.
Diakui Panca, satwa yang dipindahkan dari Bogor ke Solo akan membutuhkan penyesuaian. Terlebih, selama ini satwa-satwa itu hidup di lingkungan dengan cuaca dingin.
"Untuk cuacanya di Bogor kan dingin, Prigen juga, sementara di Solo cuacanya panas. Sehingga satwa-satwa itu masih harus beradaptasi dengan cuaca di Solo," kata Panca.
Primate Island, salah satu tempat yang dipersiapkan sebagai habitat primata koleksi Solo Safari, Jumat, 20 Januari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Adapun terkait pembukaan Solo Safari yang hanya tinggal menghitung hari, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku optimistis dapat terlaksana sesuai yang dijadwalkan. "Kita siap. Ini tinggal ngejar yang kecil-kecil saja ya sama pengiriman beberapa hewan. Kita kejar tiga hari ini. Sudah baik. (Pembukaan) tetap 27 Januari (2023). Santai saja, terkejar kok," kata dia.
Gibran memastikan fase kedua revitalisasi Solo Safari nantinya dapat berjalan tanpa mengganggu pengunjung. "Fase dua nanti kan masih ada aviari. Tapi enggak ganggu pengunjung. Nanti akses masuk akan diatur agar tidak mengganggu. Diploting beberapa tempat nanti, termasuk hewan-hewan yang menyusul ditransfer ke sini pada fase kedua," kata Gibran yang menyebut pada fase pertama ini, beberapa jenis satwa yang sudah dapat ditemui pengunjung di antaranya komodo, siamang, dan walabi.