Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Dijuluki Raja Ampat Sulteng, Ini Cara Mencapai Pulau Sombori

Pemerintah Sulawsi Tengah terus membenahi Pulau Sombori di Kabupaten Morowali agar makin memikat turis domestic maupun manca Negara untuk datang.

15 September 2018 | 06.44 WIB

Gugusan pulau-pulau objek kawasan konservasi di Pulau Sombori, Morowali, 7 November 2015. Keindahan kawasan konservasi yang masih jarang didatangi turis ini diibaratkan surga jatuh di Kabupaten Morowali, Sulteng. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Perbesar
Gugusan pulau-pulau objek kawasan konservasi di Pulau Sombori, Morowali, 7 November 2015. Keindahan kawasan konservasi yang masih jarang didatangi turis ini diibaratkan surga jatuh di Kabupaten Morowali, Sulteng. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Morowali - Pemerintah Sulawsi Tengah terus membenahi Pulau Sombori di Kabupaten Morowali agar makin memikat turis domestik maupun manca negara untuk datang. Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta masyarakat menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pulau yang dijuluki Raja Ampat-nya Sulteng itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pulau Sambori adalah daerah yang sangat indah dan menakjubkan sebagai destinasi wisata dengan target wisatawan domestik dan mancanegara," katanya saat bertatap muka dengan masyarakat Pulau Sombori, Jumat, 13/9. Dia minta instansi terkait di tingkat kabupaten dan provinsi bersinergi mengembangkan destinasi ini. “Serta mempromosikan dan menjualnya ke mancanegara.”

Dalam kunjungan ke Pulau Sombori itu Gubernur didampingi penjabat Bupati Morowali Bartolomeus Tandigala dan Kepala Biro Humas dan Protokol Muh. Haris. Kunjungan gubernur ini disambut meriah warga setempat yang umumnya nelayan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pulau Sombori memang indah. Saat berkunjung ke sana 2015 silam, Tempo sempat berkeliling mengitari pulau-pulau di kawasan Sombori. Perahu menyusuri teluk-teluk kecil berair jernih. Sepotong pantai berpasir putih yang tak bernama--panjangnya 20-50 meter--kerap tersembunyi di balik tebing-tebing batu yang menjorok ke laut.

Sore itu, Kepala Desa Muhammad Hatta mengajak Tempo ke Pulau Kayangan. “Dinamai begitu karena seperti kayangan,” ujar Hatta. “Pemandangannya gagah,” pemuda Bajo yang ikut bersama kami menambahkan. Orang di kepulauan Sombori lebih suka menyebut “gagah” ketimbang “cantik” untuk menggambarkan panorama yang indah.Goa Berlian di pulau Sombori, Morowali. Dinamakan Gua Berlian karena stalaktit di dalam gua berkilau-kilau bila tersapu cahaya. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

Di antara puluhan pulau di kawasan Sombori, pantai di Kayangan terbilang panjang. Pasirnya seperti tepung gandum--putih semu-semu cokelat. Jarak Kayangan dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya cukup rapat. Lautnya pun dangkal. Di sebelah barat, lamat-lamat membentang daratan Sulawesi. Orang Bajo di kepulauan lebih sering menyebutnya “daratan besar”.

Tentu pulau-pulau lain tak kalah indah dengan Pulau Kayangan. Tak heran, Gubernur Longki Djanggola berpesan kepada warga sekitar agar menjaga harta yang tak ternilai itu.

Dalam kunjungannya, Gubernur memasang tanda-tanda larangan membuang sampah ke laut. Dia juga mengikuti aksi peduli lingkungan dan ekosistem laut bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Sombori Diving Club (SDC) Kabupaten Morowali) berupa aksi bersih pantai dan transplantasi terumbu karang. Gubernur mengunjungi sejumlah pulau menggunakan kapal kayu dan sempat singgah ke rumah Nenek Andong yang berusia satu abad.

Bagaimana cara menyambangi pulau ini? Pulau Sombori bisa dijangkau dengan menumpang pesawat terbang selama satu jam dari Bandara Mutiara Palu ke Bandara Maleo, Morowali. Dari sana disambung menumpang mobil ke Bungku, Ibu Kota Kabupaten Morowali selama setengah jam. Setelah itu anda bisa menumpang kapal cepat (speedboat) selama sekitar dua jam ke Pulau Sombori.

ANTARA | ANTON SEPTIAN

Anton Septian

Anton Septian

Menjadi wartawan Tempo sejak 2007. Saat ini Redaktur Eksekutif Tempo. Sebelumnya Redaktur Eksekutif Tempo.co dan Redaktur Eksekutif majalah Tempo. Banyak meliput isu politik dan hukum serta terlibat dalam sejumlah proyek investigasi. Asia Journalism Fellowship 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus