Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bangkalan - Bukit kapur memang tengah naik daun. Dinding putih dan kadang ada danau hasil galian memunculkan panorama yang eksotis. Ada pula lorong atau gua yang menciptakan latar unik. Kawasan semacam ini ramai karena orang datang untuk selfie alias swafoto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Bangkalan, Madura pun ada dua bukit kapur yang digandrungi. Kedua bukit ini berbeda suasana dan lenskap. Jadi, tidak membosankan bagi pengunjung dan menimbulkan efek berlainan saat selfie dengan latar bukit itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua bukit ini mungkin bisa menjadi pilihan bagi Anda penggemar selfie saat mampir ke kota yang hanya berjarak 43 kilometer dari Surabaya ini. Dijamin, hasrat selfie anda terpuaskan dengan pemandangan di sana.
- Bukit Kapur ArosbayaSalah satu lorong di bukit kapur Arosbaya, Bangkalan, Madura. Tempo/Rita Nariswari
Lokasinya di Desa Berbeluk, Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Tak jauh dari destinasi wisata religi Makam Aermata -- tempat peristirahatan terakhir raja-raja Bangkalan.
Dulu merupakan bukit kapur yang merupakan lahan penduduk untuk membuat bahan membangun rumah. Galian itu dibuat persegi panjang seperti batako.
Kini, sisa galian para pekerja itu membuat bukit kapur menjadi berubah bentuk. Panorama yang dramatis pun tercipta.
Sampai saat ini masih banyak pekerja di sana. Dengan peralatan manual maupun dengan bantuan mesin.
Dinding-dinding kapur yang berwarna kecokelatan itu dipenuhi dengan tanaman, sehingga terlihat kehijauan di mana-mana. Ada pula gua-gua, lorong, dan suasana cukup adem.
Sudah ada warung juga jika setelah menjelajah merasa lelah. Atau ingin mencicipi rujak cingur pun tersedia.
Sudah ada kamar kecil, dan biaya parkir khusus senilai Rp 20 ribu per kendaraan.
- Bukit Jaddih
Bukit Jaddih berada di Desa Jaddih, Kecamatan Soccah, Bangkalan.
Pengunjung biasanya yang datang pada siang hari akan menemukan bukit ini lebih putih dan terang, kontras dengan bekas galian yang menjadi danau dengan air berwarna toska.
Meski masih ada pemotongan dinding kapur dengan mesin, dan terlihat ada dinding yang retak-retak, kebanyakan pengunjung bersemangat menaiki rakit dan berfoto di tengah danau.
Ada juga yang tertarik menjadikannya sebagai lokasi pemotretan pre-wedding.
Tarif per orang untuk masuk ke area tambang bukit kapur ini Rp 10 ribu per orang.
Lokasinya lumayan luas. Kebanyakan tanpa pepohonan dan warna putih dari kapur cukup menyilaukan, sehingga terik mentari di siang terasa menyengat. Jadi sebaiknya datang pagi atau sore hari.