Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gagal maju sebagai bakal calon (balon) Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Pasha Ungu mengungkapkan sikapnya saat ditanya untuk memilih berkarir di dunia musik atau politik. "Susah untuk memilih, karena keputusan politik juga berpengaruh dan punya dampak untuk musik," kata Pasha di sela-sela konferensi pers album Di Atas Langit, Senin, 21 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, pria bernama asli Sigit Purnomo Syamsuddin Said itu mengatakan bahwa ia ingin terus berkarya di dunia musik yang membesarkan namanya sejak 20 tahun silam itu. "Musik adalah sesuatu yang spesial buat saya, (musik) sudah seperti my first love. Dan yang jelas, saya ingin bermusik untuk waktu yang lama," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika disinggung mengenai waktu perilisan album perdananya, sang vokalis Ungu mengelak bahwa perilisan album ini akan tertunda jika misalnya ia berhasil melaju di Pilkada Sulawesi Tengah. "Kalaupun berhasil maju di Pilkada Sulawesi Tengah, album ini juga keluar karena project-nya sudah lama," kata Pasha.
Pasha gagal maju sebagai bakal calon (balon) Wakil Gubernur Sulawesi Tengah bersama pasangannya, Anwar Hafid, karena tidak memenuhi persyaratan. Pasangan itu hanya mengumpulkan tujuh dari sembilan kursi. Padahal, untuk persyaratan maju di Pilkada Sulteng dibutuhkan dukungan dari 20 persen kursi parlemen.Pasha meluncurkan album solo Di Atas Langit.
Pasha berharap album perdananya itu bisa menjadi jembatannya kembali bermusik sebelum masa jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah berakhir. Ia juga ingin membantu mengangkat musisi daerah yang terlibat dalam album solonya. "Ada sahabat-sahabat saya dari kota Palu yang mengisi instrumen musiknya. Saya kira, hal itu memberikan nuansa yang berbeda," kata Pasha.
Sumpah Demi Apa merupakan single pertama Pasha sebagai penyanyi solo. Lagu ini hasil ciptaan musikus Veki Fischer dan pianis Ivan Sunusi yang keduanya berasal dari kota Palu.
"Gue berpikir, kapan lagi gue lakukan ini bareng temen-temen di Palu jelang akhir masa jabatan gue. Dan melalui Veki, diharapkan bisa jadi representasi dan pemantik buat musisi daerah lainnya," kata Pasha.
Pasha berharap, karya solonya ini bisa diterima dan menghibur fans, serta memperkaya khasanah musik Indonesia. Pasha juga berharap masyarakat tahu bahwa dirinya masih ada di di dalam dunia yang membesarkan namanya.