Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Menyebabkan Kolom Abu 500 Meter

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung pada Sabtu, 18/8, pukul 18.09 WIB

19 Agustus 2018 | 09.57 WIB

Pengunjung menikmati pemandangan Gunung Anak Krakatau dari dermaga di objek wisata Tanjung Lesung, Kabupaten Pandegelang, Banten, Senin (24/12). Libur bersama terkait perayaan Natal dimanfaatkan sejumlah warga untuk berlibur ke pantai sebagai pilihan alternatif. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Perbesar
Pengunjung menikmati pemandangan Gunung Anak Krakatau dari dermaga di objek wisata Tanjung Lesung, Kabupaten Pandegelang, Banten, Senin (24/12). Libur bersama terkait perayaan Natal dimanfaatkan sejumlah warga untuk berlibur ke pantai sebagai pilihan alternatif. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung pada Sabtu, 18/8, pukul 18.09 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut BMKG, dalam rilis diterima di Bandarlampung, Sabtu malam, bersumber dari data Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau, disebutkan erupsi itu menyebabkan munculnya kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak (805 meter di atas permukaan laut).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi 2 menit 33 detik. Juga terdengar suara dentuman di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.

Saat ini, Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

Dalam beberapa pekan terakhir, Gunung Anak Krakatau menunjukkan peningkatan aktivitas, namun menurut Badan Geologi PVMBG masih status Waspada, sehingga belum membahayakan bagi warga sekitar maupun belum berdampak bagi penerbangan di atasnya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus