Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Institut Seni Indonesia atau ISI Surakarta kembali menggelar pertunjukan wayang dalam rangka memperingati Hari Wayang Dunia 2022 selama tiga hari berturut-turut, Jumat-Ahad, 4-6 November 2022. Acara yang digelar di Pendapa ISI Surakarta itu dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada Jumat malam, 4 November 2022.
Ganjar Pranowo menandai dimulainya rangkaian pertunjukan wayang itu dengan mendalang atau memainkan wayang. "Beliau (Ganjar Pranowo) tadi malam ndalang secara singkat dengan lakon Panji (Raden Panji Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun, ksatria sekaligus putra Raja Jenggala) sebagai penanda dibukanya pertunjukan wayang dalam rangka peringatan Hari Wayang Dunia ini," ujar Cahyo Kuntadi selaku Ketua Panitia Hari Wayang Dunia 2022 ISI Surakarta saat ditemui Tempo di lokasi, Sabtu, 5 November 2022.
Cahyo menuturkan tema yang diusung dalam peringatan Hari Wayang Dunia yang ke-8 ini adalah Mawayang Hayu: Wayang Moderasi dan Keberagaman. Melalui tema itu, ISI Surakarta ingin menyebarkan semangat menjaga kebersamaan dalam perbedaan sehingga tercipta keharmonisan dan keselarasan sosial selalu bisa diwujudkan ketentraman.
Pertunjukan wayang selama tiga hari berturut-turut itu diisi oleh para penampil dari berbagai gaya. "Para penampil dalam pertunjukan ini memang beragam. Semangatnya, walaupun beragam dan berbeda-beda namun bisa menciptakan keindahan. Artinya adalah cita-cita nusantara yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama, dan golongan, namun bisa indah kalau kita bersatu seperti itu konsepnya," kata Cahyo.
Di hari kedua, Sabtu itu, ISI Surakarta secara khusus menyajikan pertunjukan dengan lakon Panji. "Yang spesial di Hari Wayang Dunia ke-8 ini adalah pada hari kedua ini, kami adakan sehari bersama Panji. Jadi agenda dari pagi sampai malam nanti adalah semua tentang Panji. Ada seminar berskala internasional yang membahas tentang Panji, pertunjukan wayang dan pameran wayang juga seputar Panji, pameran buku tentang Panji juga," kata Cahyo.
Dipilihnya lakon atau tokoh Panji dalam peringatan Hari Wayang Dunia tahun ini, menurut Cahyo, karena kisah seputar Raden Panji merupakan karya asli Indonesia. "Dari para leluhur kita dan itu terjadi di di Nusantara, di pulau Jawa karena itu latar belakangnya adalah Kerajaan Kadiri pada waktu itu," ujarnya.
Melalui penyelenggaraan Hari Wayang Dunia, Cahyo berharap rasa untuk memiliki wayang sebagai salah satu warisan budaya yang juga sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia ini tidak hanya dari kalangan seniman, melainkan lebih luas lagi termasuk pemerintah dan masyarakat.
Baca juga: Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini