Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Valentine diperingati di seluruh dunia sebagai hari kasih sayang. Kisah Pastor Valentinus yang melawan kebijakan Kaisar Claudius II itu melegenda. Santo Valentinus dalam kisah-kisah popular menentang kebijakan raja, yang melarang pernikahan. Kaisar Claudius menginginkan tentara yang kuat, yang tak memiliki ikatan dengan keluarga. Untuk itu, ia melarang muda-mudi menikah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi Santo Valentinus terus menikahkan para muda-mudi itu. Sampai pada akhirnya ia ditangkap dan dihukum mati. Persoalannya, ada tiga nama Santo Valentinus yang semuanya martir, dan berada di lokasi yang berbeda: Roma, Terni – keduanya di Italia -- dan Afrika Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga cerita martir itu, rupanya digabung-gabungkan oleh para penutur dari abad ke abad. Dan kini, tulang belulang mereka terpisah-pisah dan dihormati di delapan gereja. Saban 14 Februari, di Hari Valentine atau hari kasih sayang, umat Nasrani mendatangi gereja-gereja itu, untuk menggelar misa. Ini dia delapan gereja tersebut sebagaimana dinukil dari Atlas Obscura:
Basilica di Santa Maria, Cosmedin, Roma
Sebuah tengkorak berada di sebuah relik kaca di Basilika di Santa Maria Roma di Cosmedin, dikelilingi oleh bunga. Huruf yang dilukis di dahi mengidentifikasi pemiliknya sebagai orang suci pelindung, Santo Valentine.
Tengkorak Santo Valentine di Basilica di Santa Maria in Cosmedin, Roma. Foto: Foto: Dnalor 01/Wikimedia
Mengetahui persis tengkorak siapa itu, memang rumit. Pasalnya, ada tiga tengkorak yang diyakini dari masa 1.500 tahun lalu. Dua di antaranya berasal dari abad ke-3. Seiring berjalannya waktu, kisah-kisah lelaki yang berbeda ini tampaknya telah bergabung. Sebagian besar mitologi tentang Valentine berkaitan dengan kisah melindungi kehidupan cinta manusia.
Dan pada 496, Paus Gelasius I menetapkan 14 Februari — awalnya bagian dari festival Romawi Lupercalia — didedikasikan untuk Santo Valentine. Basilica di Santa Maria di Cosmedin berasal dari abad ke-2 SM, berupa kuil Romawi kuno. Bangunan saat ini berasal dari abad ke-8 dan 12, termasuk ruang bawah tanah yang terletak di bawah altar.
Praha, Ceko
Pada tahun 2002, ketika memilah-milah ruang bawah tanah di Basilika Santo Paulus dan Petrus di Praha, para anggota gereja menemukan beberapa relik, yang salah satunya dilabeli sebagai bilah pundak Santo Valentine.
Tulang pundak itu diyakini dibawa ke Praha pada tahun 1300 oleh Kaisar Romawi Suci Charles IV, yang tinggal di Vyšehrad, kastil memiliki gereja di dalamnya. Tulang Santo Valentine sekarang dipajang secara permanen dan dirayakan dengan misa setiap tanggal 14 Februari.
Potongan tulang pundak Santo Valentine di Basilica of Saints Paul and Peter di Praha, Ceko. Foto: Hbambas/Atlas Obscura,
Madrid, Spanyol
Gereja Iglesia de San Antón ditutup sampai organisasi Mensajeros de la Paz (Utusan Damai) mengambil kendali paroki pada tahun 2015. Gereja itu melayani misa dan kebutuhan para tunawisma. Gereja bahkan memberi berkah bagi hewan peliharaan dan pemiliknya di awal tahun.
Namun, tulang yang dilindungi kaca itulah harta terbesar Gereja Iglesia de San Antón. Dalam etalase adalah yang diyakini sebagai sisa-sisa Santo Valentine Roma yang legendaris. Meskipun jenazahnya diyakini disimpan di Basilika Santa Maria di Cosmedin di Roma, sedangkan sisanya dikirim ke St. Antón pada akhir 1700-an sebagai hadiah dari Raja Carlos IV.
Glasgow, Skotlandia
Pada tahun 1868, sebuah keluarga Prancis yang kaya memberi sumbangan kepada gereja Fransiskan: sebuah kotak kayu kecil berlabel "Corpus Valentini Martyris," atau "Tubuh Santo Valentine."
Pada tahun 1999, bagian tulang itu dipindahkan ke dekat Blessed St John Duns Scotus. Tulang itu diberikan tempat kehormatan di pintu masuk gereja. Di gereja Glasgow itu, potongan tulang yang diyakini sebagai Santo Valentine didekorasi dengan bunga, dan setiap 14 Februari, Santo Valentine didoakan oleh para biarawan. Keberadaan tulang itu, Glasgow menamai dirinya “Kota Cinta.”
Potongan bagian tubuh atau tulang dari Santo Valentine di gereja Kota Chelmno, Polandia. Foto: Chelmno City Hall
Chelmno, Polandia
Tulang Santo Valentine lainnya ditemukan pula di Chelmno, Polandia, yang disimpan dalam wadah perak dan terlindungi kubus kaca.
Relik-relik itu telah dimiliki gereja selama "beberapa ratus tahun" dan merupakan titik fokus perayaan tahunan kota itu pada 14 Februari. Relikui perak di Chelmno berasal dari sekitar tahun 1630. Pada tahun 1880 digambarkan sebagai "kepala orang suci, atau potongan kecil dari tengkorak yang diyakini sebagai Santo Valentine.
Sebuah altar yang didedikasikan untuk Santo Valentine terletak di sebelah altar utama, dihiasi dengan lukisan pemenggalan martir.
Dublin, Irlandia
John Sprat adalah seorang Carmelite Irlandia yang dikenal sebagai pengkhotbah yang piawai. Hidupnya didedikasikan untuk membantu orang-orang miskin di Dublin. Saat mengunjungi Roma, popularitasnya sudah banyak didengar di ibu kota Katolik dunia itu.
Ia menerima banyak penghargaan dari Vatikan, salah satunya berupa sisa-sisa tulang Santo Valentine, yang diberikan oleh Paus Gregorius XVI. Sprat kemudian membawa Reliquary yang berisi relik-relik itu ke Gereja Whitefriar Street-nya di Dublin. Sempat hilang di gereja itu, namun pada 1950-an, relik-relik itu ditemukan. Lalu disimpan di atas altar Gereja Whitefriar Street.
Di dalam peti di bawah altar di Whitefriar Street Church, Dublin, Irlandia, diyakini terdapat tulang dan darah Santo Valentine. Foto: Blackfish/Wikimedia
Kabarnya, di dalam peti perak itu terdapat potongan tulang dan darah Santo Valentine yang dilaburkan pada kapal kayu kecil.
Roquemaure, Prancis
Pada tahun 1866, kebun-kebun anggur Roquemaure, Prancis diserbu serangga-serangga kecil yang rakus, phylloxera. Ia menyebabkan begitu banyak kerusakan sehingga dikenal sebagai Great French Wine Blight.
Dalam permohonan untuk intervensi suci, seorang pemilik tanah lokal - dan diduga penggila anggur - berziarah ke Roma dan kembali pada Oktober 1868. Ia membawa bagian tubuh Santo Valentine, yang kemudian disimpan di Gereja Roquemaure.
Kedatangan tulang itu ini dirayakan di kota dengan festival yang dikenal sebagai La Festo di Poutoun, atau "festival pecinta dan pencium," pada atau dekat 14 Februari. Penduduk setempat mengenakan pakaian Victoria, lalu membawa relik gereja itu, kemudian diarak ke jalan-jalan.
Gereja Roquemaure yang juga menyimpan bagian dari tubuh Santo Valentine. Foto: Wikimedia
Florissant, Missouri, Amerika Serikat
Old St. Ferdinand Shrine merupakan gereja Katolik tertua di sebelah barat Mississippi. Di gereja tertua di Amerika Serikat itu, terdapat patung lilin replica Santo Valentine. Di dalamnya tersimpan potongan tulang, yang diberikan kepada Uskup Louis DuBourg oleh Raja Prancis.