Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Grebeg Sudiro akan kembali menyemarakkan suasana perayaan menyambut Tahun Baru Imlek di Kota Solo, Jawa Tengah tahun 2025. Event yang menjadi salah satu unggulan wisata di Kota Bengawan tersebut akan dihelat di kawasan Pasar Gede pada Minggu, 26 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2025, Arsatya Putra Utama mengemukakan Grebeg Sudiro kali ini mengusung tema Harmony In Diversity. Rangkaian acara terkait Grebeg Sudiro 2025 di antaranya pergelaran panggung Semarak Harmony Grebeg Sudiro dan pesta kembang api di kawasan Pasar Gede Solo yang akan dilangsungkan pada 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu ada Umbul Mantram di Kelurahan Sudiroprajan, yang akan digelar pada 16 Januari 2025, pukul 18.00 WIB. "Akan diselenggarakan juga Bazaar Potensi dan UMKM di kawasan Pasar Gede Solo yang buka mulai 17 sampai 31 Januari 2024 pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB," ujar Arsatya dalam konferensi pers di Kantor Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Senin, 13 Januari 2025.
Selain itu, turut disuguhkan Wisata Perahu di Kali Pepe yang disediakan mulai tanggal 17 hingga 31 Januari 2024 pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB. Adapun pada 26 Januari 2025 akan digelar Karnaval Budaya di kawasan Pasar Gede yang dimulai pukul 13.00 WIB. "Acara ini melibatkan sekitar 55 kelompok seni dengan peserta hingga 2.500 orang yang akan mengikuti karnaval budaya Grebeg Sudiro 2025 tersebut," tutur dia.
Arsatya menambahkan Grebeg Sudiro telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Panitia juga mengundang Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa untuk hadir dalam acara tersebut. “Grebeg Sudiro menjadi acara pertama KEN 2025 di Solo,” katanya.
Koordinator Karnaval Budaya Grebeg Sudiro, Yanuar Sri Hartono menambahkan dalam karnaval kali ini jodang utama berupa replika Sekolah Dasar (SD) Warga tidak akan ditempeli dengan kue keranjang seperti jodang utama pada tahun-tahun sebelumnya.
Yanuar menjelaskan sebanyak 5.000 kue keranjang akan dibagikan pada masyarakat setelah kirab budaya. Selain gunungan kue keranjang, panitia juga menyiapkan gunungan kuliner khas Sudiroprajan berupa bakpia balong yang akan dibawa saat karnaval budaya itu.
“Kami menyiapkan kue keranjang di jodang gunungan. Kami juga menyediakan kuliner khas Sudiroprajan berupa bakpia balong. Ada satu gunungan bakpia balong,” katanya.