Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HARI masih pagi. Meski kabut masih menyelimuti puncak-puncak gunung dan lembah-lembah di kawasan Pangalengan, Jawa Barat, kami sudah bersimbah keringat. Otot kaki mulai pegal karena harus mengayuh sepeda di atas jalan berbatu dan menanjak. Tak sampai lima belas menit, tarikan napas saya mulai terputus-putus, paru-paru terasa seperti terbakar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo