Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pekerja di bandara Paris mengancam akan melakukan mogok kerja menjelang Olimpiade. Serikat pekerja yang mewakili pekerja di Aéroports de Paris (ADP), termasuk bandara Roissy-Charles de Gaulle dan Orly, menyerukan aksi mogok pada Rabu, 17 Juli atau sembilan hari menjelang hari pertama pesta olahraga dunia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemogokan ini dilakukan terkait denan bonus untuk staf. Serikat pekerja tidak senang karena pekerja ADP tidak menerima bonus Olimpiade, tetapi beberapa gelintir pekerja mendapatkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika aksi mogok kerja yang dilakukan, ini bisa menyebabkan gangguan pada persiapan pembukaan Olimpiade.
Dalam sebuah pernyataan, mereka mengecam keputusan sepihak dari kepala eksekutif yang memberikan bonus hanya kepada beberapa personel.
Pintu Gerbang Utama Prancis
Bandara Roissy-Charles de Gaulle dan Orly akan menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan memasuki Prancis untuk menghadiri Olimpiade. Upacara pembukaan direncanakan berangsung pada 26 Juli.
Surat kabar Le Monde memperkirakan hingga 350.000 orang akan masuk melalui bandara selama Olimpiade Paris. Bukan hanya penggemar olahraga, ribuan atlet akan mulai berdatangan di Perkampungan Olimpiade mulai 18 Juli menjelang upacara pembukaan.
Pemogokan di Sektor Lain
Staf bandara bukan satu-satunya yang mengajukan tuntutan menjelang Olimpiade. Serikat pekerja yang mewakili pekerja di sektor publik Prancis telah menyerukan kenaikan gaji bagi mereka yang harus bekerja selama acara tersebut, yang berlangsung hingga 11 Agustus. Polisi, pengawas lalu lintas udara, pemulung, pegawai pemerintah pusat, dan masinis kereta api juga meminta kenaikan.
Pemogokan mungkin tidak menyebabkan pembatalan penerbangan, namun dapat menyebabkan kekacauan di keamanan bandara dan pengambilan bagasi, tergantung pada berapa banyak staf yang akan melakukan pemogokan.
Paris diperkirakan akan dibanjiri turis saat Olimpiade 2024 yang berlangsung mulai 26 Juli hingga 11 Agustus. Selain ribuan atlet, pelatih, dan perwakilan lain negara-negara peserta, pendukung juga akan berdatangan.
Pengunjung Rekreasi Berkurang
Meskipun banyak penonton Olimpiade, Air France-KLM memprediksi minat wisatawan untuk rekreasi di Paris akan berkurang selama pertandingan. Peningkatan jumlah pengunjung, harga yang melambung, dan kekacauan umum saat Olimpiade, membuat wisatawan menghindari Kota Cahaya.
“Pasar internasional menunjukkan penghindaran yang signifikan terhadap Paris,” kata maskapai tersebut. “Perjalanan antara kota ini dan tujuan lainnya juga berada di bawah rata-rata bulan Juni-Agustus karena penduduk di Prancis tampaknya menunda liburan mereka hingga Olimpiade selesai atau mempertimbangkan rencana perjalanan alternatif.”
EURONEWS | LE MONDE