Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jepang masih menjadi destinasi impian wisatawan Indonesia di tahun 2025. Ini berdasarkan SiteMinder's Changing Traveller Report 2025. Dalam laporan tersebut juga menemukan beberapa pereferensi lain seperti tujuan perjalanan dan pemesanan perjalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SiteMinder, platform distribusi dan pendapatan hotel, menyusun laporan tersebut berdasarkan survei yang dilakukan pada Agustus 2024 dan melibatkan lebih dari 12 ribu responden di 14 negara termasuk Indonesia. Sebanyak 878 responden di antaranya wisatawan Indonesia. Responden yang menjadi subyek penelitian terdiri dari generasi Baby Boomers hingga Gen Z, lokasi tempat tinggal, wilayah, dan tingkat ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari penelitian tersebut menunjukkan 79 persen wisatawan Indonesia berencana untuk pergi ke luar negeri dan 33 persen memilih Jepang sebagai destinasi favoritnya. Sementara untuk destinasi domestik, sebanyak 72 persen responden memilih Pulau Jawa sebagai destinasi favorit, disusul Kalimantan dan Sumatera.
"Secara global, Jepang, Amerika dan Prancis, masih menjadi Top 3 destinasi favorit wistawan. Sedangkan di Indonesia, Jepang, Singapura dan Korea Selatan merajai tiga tujuan wisata internasional," ujar Rio Ricaro, Coutrry Manager SiteMinder Indonesia, saat memaparkan temuan tersebut, di Jakarta, Selasa 12 November 2024.
Dalam memilih teman perjalanan, 59 persen berniat untuk melakukan perjalanan dengan keluarga dekat atau besar. Terutama di antara generasi Baby Boomers, yang menurut temuan SitemInder, adalah wisatawan yang family-centric.
Pemilihan destinasi liburan dan penginapan
Sementara terkait dengan pencarian destinasi liburan, wisatawan Indonesia cenderung akan melakukan riset dan memesan penginapan melalui agen perjalanan online atau OTA (Online Travel Agency. Penggunaan OTA ini didominasi oleh Gen X yang berusia 44-59 tahun.
Laporan ini juga menyoroti pemilihan kamar di penginapan. Secara global, 46 persen wisatawan akan memilih Kamar Standar untuk liburan. Khusus wisatawan Indonesia, hanya 33 persen yang memilih Kamar Standar. Terkait dengan biaya penginapan, 70 persen wisatawan terbuka membayar penginapan yang lebih ramah lingkungan.Hanya sepertiga wisatawan Indonesia akan memesan Kamar Standar untuk perjalanan berikutnya.
Untuk penginapan, hampir seluruh wisatawan Indonesia ingin mengeluarkan biaya yang sama atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. "Gen Z dan Millenial siap merogoh kocek lebih banyak ketika mereka akan liburan di tahun 2025. Sedangkan Gen X cenderung sama, mereka enggak mau (pengeluaran) lebih banyak dari tahun lalu," kata Rio.
Alasan traveling
Berbagai acara juga akan menjadi motivasi utama untuk melakukan perjalanan wisata pada tahun 2025. Sepertu pertunjukan, pertandingan olahraga, konser atau festival musik, konferensi atau pamerna, reuni atau perayaan keluarag, kegiatan keagamaan dan lainnya.
Laporan tersebut menunjukkan sebanyak 65 persen wisatawan global cenderung bepergian untuk menyaksikan pertunjukan. Wisatawan Indonesia yang paling mendominasi, sebanyak 93 persen dibandingkan dengan Australia 59 persen, Tiongkok 79 persen dan Singapura 62 persen. "Konser musik yang paling besar memicu mereka untuk traveling, diikuti acara keluarga dan pertandingan olahraga," ujar Rio.
Setiap ada acara biasanya terjadi penyesuaian harga penginapan. Wisatawan secara global 65 persen menyetujui bahwa hotel dapat menyesuaikan harganya saat ada acara. "Dan Indonesia paling setuju banget, 86 persen harga kamar naik saat ada event mereka bersedia membayar kamar tersebut,' kata Rio.