Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang pesawat Delta Air Lines yang terbalik saat mendarat di Toronto, Kanada, 17 Februari 2025, ditawari ganti rugi sebesar $30.000 atau sekitar Rp490 juta per orang. Total penumpang dalam pesawat yang dioperasikan anak usaha Delta, Endeavor Air, itu sebanyak 76 orang. Sebanyak 18 orang terluka, tetapi tidak ada korban meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang juru bicara Delta Air Lines mengatakan bahwa tawaran ganti rugi itu tanpa syarat dan tidak memengaruhi hak. Ini kemungkinan berarti bahwa penumpang masih dapat menuntut maskapai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perwakilan Tim Delta Care memberi tahu pelanggan bahwa tindakan ini tidak memiliki ikatan apa pun dan tidak memengaruhi hak," kata juru bicara maskapai, seperti dilansir People, pada Rabu, 19 Februari.
Jika semua penumpang menerima uang tersebut, maskapai akan berutang hampir $2,3 juta atau Rp37,6 miliar.
Mendarat Keras
Penumpang menceritakan bagaimana rasanya berada di dalam kecelakaan itu. Saksi mata dan rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan pesawat mendarat dengan sangat keras hingga sayap kanannya patah. Pesawat itu terbakar sebelum meluncur menuruni landasan pacu dan terbalik.
"Tampaknya dari rekaman video bahwa pesawat mendarat dengan sangat keras hingga roda utama kanan ambruk. Ekor dan sayap kanan mulai tergelincir yang menyebabkan pesawat terguling ke kanan," kata Ella Atkins, kepala departemen teknik kedirgantaraan dan kelautan Virginia Tech sekaligus seorang pilot. "Selama terguling, sayap dan ekor kanan terpotong, dan terjadi kebakaran, kemungkinan karena tergelincir dan kebocoran bahan bakar setidaknya dari tangki sayap kanan."
John Nelson, salah satu penumpang, mengabadikan kejadian itu saat ia keluar dari pesawat yang terbalik itu. Ia menggambarkan pendaratan yang keras dan pesawat tergelincir ke samping sebelum terbalik ke belakang.
Dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Kanada CBC News, penumpang Pete Carlson menggambarkan pendaratan itu sebagai peristiwa yang dahsyat. Carlson telah mengencangkan sabuk pengamannya, seperti yang diinstruksikan, sebelum mendarat. Ketika ia membuka sabuk pengaman saat evakuasi, ia berkata bahwa ia berada di langit-langit, yang telah menjadi lantai.
Ia mencium bau gas, melihat bahan bakar pesawat mengalir turun dari jendela kabin dan tahu bahwa mereka semua harus keluar. Carlson dan seorang pria lain membantu seorang ibu dan putranya keluar dari pesawat, lalu Carlson lompat ke landasan bersalju.
"Kami semua hanya ingin keluar dari pesawat," katanya.
Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Meskipun penyebab kecelakaan masih belum jelas, para ahli penerbangan telah mengungkap pendapat mereka tentang kemungkinan faktor-faktor tersebut.
Para ahli mengatakan para penyelidik akan mempertimbangkan kondisi di darat, tindakan pilot sebelum mendarat, dan potensi masalah pada roda pendaratan pesawat. Badan Keselamatan Transportasi Kanada memimpin penyelidikan dengan dukungan dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS.
PEOPLE | EURO NEWS