Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Jika SMS Jadi Juri

Hady Mirza dari Singapura adalah pilihan Asian Idol pertama. Meski suara pas-pasan, wajah dan penampilannya menjadi idola.

24 Desember 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa boleh buat. Yang namanya sebuah kontes dengan ”rakyat” sebagai juri hampir selalu bikin kejutan. Teknologi yang bernama SMS (short message service) alias pesan pendek menyatakan pemenang Asian Idol pertama adalah Hady Mirza dari Singapura. Yeah. Itu dia. Ken Lim—juri dari Singapura—sejak awal menganggap bahwa Hady, ”Orang yang tepat untuk pemirsa televisi di Asia,” meski diakui, ”kontestan lain memiliki olah vocal lebih bagus.”

Muhammad Mirzahady bin Amir, demikian nama lengkap Hady Mirza, pekan lalu dipilih pemirsa televisi dari enam negara peserta sebagai idola Asia dalam pemilihan pertama kompetisi itu. Hady, seperti dikatakan juri dari India Anu Malik, tidak termasuk hitungan tiga kontestan unggulan yang tampil di Asian Idol: Jaclyn Victor dari Malaysia, Mike Mohede dari Indonesia, dan Mau Marcello dari Filipina. ”Tapi itulah good looking dan tampil tanpa beban,” kata Malik.

Sejak Rabu dua pekan lalu, para peserta ajang Asian Idol sudah masuk rekaman penampilan di Hall D Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, yang disulap menjadi panggung gemerlap. Jaclyn ”Janet Jackson” Victor, gadis warga negara Malaysia keturunan India, membuka ajang para idola Asia dengan lagu For Once in My Live dari Stevie Wonder, mengentak riang. Suaranya dahsyat mencapai delapan oktaf. Tak mengherankan jika pilihan berdasarkan olah vokal Jaclyn menempati urutan pertama.

Suasana mengentak Jacky justru diademkan Hady, jago Singapura dengan tembang slow berbahasa Melayu bertajuk Berserah. Tembang yang mengajak bergoyang lewat lagu River Deep Mountain High dari Celine Dion dibawakan Phuong Vy dari Kota Ho Chi Minh, Vietnam, sementara penyanyi Filipina Mau melantunkan lagu Tagalog Ako Ang Nagwagi. Tuan rumah Mike Mohede muncul dengan Mengejar Matahari. Sedangkan Abhijeet dari India membawakan Everything I Do dari Bryan Adam dengan cukup baik.

Mike justru tampil cermerlang ketika menyanyikan I Believe I Can Fly. ”Saya sudah menampilkan yang terbaik untuk Indonesia. Tuhan bekerja secara misterius,” ujarnya kalem. Pernyataan yang sama dikatakan oleh ibu Mike, ”Untuk Indonesia, tetap Mike yang terbaik, saya tak kecewa.” Tapi kekecewaan tampak dari wajah para pendukung Mike yang ada di panggung penonton.

Secara teknis, agar bisa berbarengan di enam negara, rekaman itu muncul pada Sabtu, 15 Desember. Selama 24 jam pemirsa televisi di Vietnam, India, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia boleh memilih jago mereka masing-masing, tapi dengan syarat menyertakan satu peserta dari negara lain.

Jika dihitung dari jumlah penduduk, bisa diperkirakan Abhijeet dari India pemenangnya. Hasil pemilihan pemirsa itu baru bisa diketahui Minggu malam, ketika masing-masing kontestan menghibur penonton televisi. Acara ini kemudian ditambah dengan penampilan spektakuler dari artis Indonesia, seperti Agnes Monica, Peterpan, dan idola dari Australia Guy Sebastian dan Amerika Serikat Taylor Hicks. ”Hady mendapat suara terbanyak dari masing-masing negara, di samping pilihan mereka,” kata Pimpinan Proyek Asian Idol, Daniel Hartono.

Ternyata memang Hady bukan saja dipilih oleh warga Singapura. Contohnya, dua gadis Indonesia Cheche dan Devi menyertakan Hady, dari 10 pesan pendek yang dikirimkannya bersama jago mereka Mike. ”Habis, Hady ganteng dan penampilannya oke,” kata remaja putri berusia 16 tahun itu.

Hady sendiri tak menyangka akan menang. ”Semua di sini pemenang, cuma saya beruntung. Abis ini saya ingin makan nasi gila di Menteng,” kata penyanyi kelahiran 28 Januari 1980 itu dengan santai. Gaul pisan, euy! Pantas saja soal vokal terlupakan penonton. Selain ganteng, dia juga jago meraih simpati.

Ahmad Taufik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus