Menari Melawan Rasisme

Hairspray Sutradara: Adam Shankman Skenario: Leslie Dixon dan Mark O’Donnell Pemain: John Travolta, Queen Latifah, Michelle Pfeiffer, Christopher Walken, Nikki Blonsky Produksi: New Line Cinema

Film ini dibuat untuk mengendurkan semua saraf yang ada di tubuh. Ceritanya tentang petualangan si gendut Tracy Turnbald, putri Edna, pemilik binatu, yang juga gemuk. Putri superbesar ini berkeinginan menjadi penari Corny Collins Show.

Sang ibu (diperankan oleh, ya…, John Travolta dalam baju wanita dan tubuh supertambun) mengingatkan anaknya agar mengurungkan ambisinya. Edna khawatir, putrinya akan sakit hati karena bentuk tubuhnya sangat tidak cocok untuk dunia hiburan. Namun Tracy tak peduli. Saban sore, ketika pulang sekolah, tubuh gendutnya berlari seperti menggelinding mengejar waktu. Setelah itu, di depan televisi hitam-putihnya, dia pun bergoyang mengikuti gerak para penari.

Film ini mengambil setting tahun 1960-an, tatkala diskriminasi ras masih berlangsung di negeri ini. Mereka tidak hanya terpisah di bangku sekolah. Bahkan Corny Collins Show pun membagi pertunjukan dalam dua segmen. Pertama khusus untuk remaja berkulit putih, dan kedua untuk mereka yang kulitnya berwarna, yang dinamakan Negro Day (karena masa itu mereka masih biasa menyebut kata ’negro’), yang ternyata punya banyak penggemar.

Tracy si chubby ambisius itu gagal di audisi. Sang manajer, Velma Von Tussle (Michelle Pfeiffer), menampik masuknya perempuan bertubuh bulat itu, padahal goyangan dan gayanya sungguh menarik. Dia mencari gaya dansa yang lain: dansa gaya Afro-Amerika. Tracy mendobrak tabu. Dia bergabung dengan Seaweed, remaja Afro-Amerika, dan menjadi salah satu penari.

Popularitas Negro Day yang melambung bikin Velma yang berkulit putih itu dongkol. Velma menghentikan penayangan Negro Day. Keputusan ini pula yang kemudian memunculkan aksi unjuk rasa menentang diskriminasi itu. Tracy dan teman-teman barunya itu menuntut stasiun televisi tersebut tidak berlaku diskriminatif.

Hairspray merupakan film remake dari judul sama yang pernah dibuat John Waters 19 tahun silam. Dalam kemasan ulang ini, pemeran Tracy di film awal, yakni Rick Lake, tampil sebagai pemandu bakat. Selebihnya, kemasan kali ini baru dan jauh lebih meriah: koreografi yang rapi, tata artistik yang dipenuhi warna-warna cerah, dan tentu saja permainan teknologi komputer grafis yang canggih. Karena ini film musikal, aransemen ulang dari musik yang baru, mulai dari bebop, swing, hingga blues, berhasil. Dengan penyuntingan yang baik, perpindahan adegan yang cepat, film ini dikemas jauh lebih segar.

Irfan Budiman