Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis wisata kapal pesiar terpukul saat wabah virus corona melanda dunia. Apalagi, dalam beberapa kasus, kapal pesiar dianggap sebagai klaster penyebaran Covid-19. Seturut data Asosiasi Kapal Pesiar Internasional (CLIA), 2019 jadi puncak arus wisata kapal pesiar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinukil dari CNN Travel, terdapat 30 juta turis yang berlayar dengan kapal pesiar. Angka ini ambyar, saat virus corona mulai mewabah pada awal 2020, "Kami tahu bahwa untuk setiap penurunan 1 persen dalam bisnis kapal pesiar yang terjadi di seluruh dunia, maka 9.100 pekerjaan bisa hilang," kata Bari Golin-Blaugrund, juru bicara CLIA, kepada CNN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar bagusnya, MSC Cruises, perusahaan kapal pesiar berbasis di Swiss, melepas MSC Grandiosa dan MSC Magnifica, untuk melayari Laut Mediterania pada 29 Agustus. Mereka menerapkan protokol kesehatan khusus untuk kapal pesiar dengan ketat, dimulai sejak keberangkatan, di atas kapal, hingga pelabuhan tujuan. Baik untuk kru maupun para tamu, sebagaimana dikabarkan Lonely Planet.
Lalu bagaimana kapal pesiar menerapkan protokol kesehatan? Sebelum naik, penumpang MSC Cruises diuji Covid-19 melalui uji antigen primer dan uji molekuler sekunder. Menurut Perwakilan MSC Cruises Luca Biondolillo mengatakan kepada CNN, bila penumpang yang naik dinyatakan positif di kedua tahap, ia ditolak naik ke kapal pesiar. Hal tersebut berlaku terhadap rombongan penumpang yang ditolak itu.
"Selain itu, penumpang lain yang menuju kapal satu kendaraan dengan penumpang tersebut dan mereka yang melakukan kontak, akan kami tolak," ujar Biondolillo.
Selain dites dengan dua alat uji, penumpang harus menyelesaikan pemeriksaan suhu dan kuesioner kesehatan. Anggota kru juga dites virusnya sebelum naik. MSC Cruises melakukan pengetesan Covid-19 terhadap seluruh secara teratur selama kontrak mereka.
Di atas kapal pesiar, metode pembersihan telah ditingkatkan, termasuk disinfektan tingkat rumah sakit dan penggunaan teknologi sinar UV-C. Aturan kapasitas maksimum 70 persen diterapkan untuk memastikan jarak sosial diikuti, sementara semua aktivitas di kapal ditujukan untuk kelompok yang lebih kecil.
Costa Delisioza buang sauh di perairan Italia sebelum memasuki Pelabuhan Kapal Pesiar Venesia. Foto: @costacruisesofficial
Saking tegasnya penerapan aturan tersebut, Biondolillo mengatakan kepada CNN bahwa selama perjalanan MSC Grandiosa 16 Agustus, satu keluarga yang melanggar peraturan selama pemberhentian di pelabuhan, ditolak naik kembali ke kapal pesiar.
"Protokol kesehatan dan keselamatan dibuat untuk kepentingan setiap orang. Tidak ada pelanggaran aturan. Orang-orang ini mempertaruhkan liburan dan kesehatan orang lain," ujarnya.
CNN | LONELY PLANET