Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tulungagung Jawa Imur menyebabkan bencana banjir dan longsor di sejumlah titik. Salah satunya menerjang kawasan Pantai Gemah, objek wisata unggulan di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibat banjir disertai longsor itu, kawasan pantai porak poranda. Kerusakan infrastruktur dan bangunan di kawasan pantai yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan itu tergolong parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akses jalur lintas selatan (JLS) yang ada di dekat pantai Gemah, Senin, 10 Oktober 2022, terputus akibat tertutup material longsor. Puluhan bangunan yang sebagian besar warung roboh, jalan di area wisata amblas dan sebagian besar dataran di dekat pantai tergerus banjir cukup dalam dan luas.
Akibatnya, aktivitas ekonomi di pantai Gemah terhenti total. Banyak wisatawan memilih membatalkan niat mereka untuk menikmati keindahan pantai itu.
Para pedagang dan pelaku wisata yang terkena dampak berusaha menyelamatkan harta benda dan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan. Namun mayoritas mereka telah kehilangan barang dagangan yang tersimpan dalam warung akibat terjangan banjir longsor yang datang dari arah perbukitan.
"Ketika saya mendapatkan kabar warung jebol, saya tidak bisa ke lokasi. Karena pada saat itu sedang hujan lebat dan akses jalan menuju Pantai Gemah tertutup oleh longsor. Sehingga saya bisa ke warung itu pada pagi hari. Dengan kondisi barang dagangan sudah ludes terbawa air,” ujar Nety Oktaviani, salah satu pedagang di kawasan wisata Pantai Gemah.
Menurut Nety, banjir dan longsor yang menerjang itu diduga terjadi akibat kondisi perbukitan di atas objek wisata Pantai Gemah yang gundul atau minim tegakan pohon keras. "Air disertai batu bercampur lumpur berguguran dari lereng pegunungan yang gundul ini," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung Bambang Ernawan mengatakan pihaknya akan segera melakukan proses revitalisasi pascabanjir. Saat ini, ia masih berkoordinasi dengan instansi terkait agar penanganan di Pantai Gemah bisa segera selesai.
"Kami belum bisa memastikan proses revitalisasi, tetapi yang jelas segera mungkin. Tapi untuk pembersihan skala kecil sudah mulai dilakukan hari ini," kata Bambang.
Akibat musibah banjir dan longsor itu, Pantai Gemah ditutup untuk sementara. Jika kondisi sudah pulih, maka akan segera dilakukan pembukaan sesegera mungkin. Adapun kerugian akibat musibah itu diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.