Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Benyamin Sueb yang lebih dikenal sebagai Benyamin S, adalah seorang aktor, pelawak, komedian, dan penyanyi asal Betawi yang sangat berpengaruh dalam dunia hiburan Indonesia sejak tahun 1970-an. Namanya bahkan diabadikan menjadi sebuah nama taman di Jalan Bekasi Timur Raya Nomor 73, Jatinegara.
Taman Benyamin Sueb berlokasi di dekat Stasiun Kereta Jatinegara, di area yang sebelumnya dikenal sebagai gedung eks Kodim 0505 Jatinegara. Peresmian taman ini bertujuan sebagai wadah eksplorasi dan pengembangan budaya Betawi oleh Pemprov DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Taman Benyamin Sueb pada 22 September 2018 lalu.
“Masyarakat Betawi sudah menjadi rujukan dalam membangun keindonesiaan. Karena itu, penting sekali bagi Indonesia dan dunia memiliki sebuah tempat di mana kita bisa mendatangi untuk memahami, untuk belajar, untuk mengeksplorasi tentang kebudayaan Betawi,” ujar Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI.
Di dalam taman ini terdapat museum "Benyamin Sueb" yang dulunya adalah gedung Kodim 0505 dengan status cagar budaya. Museum ini menyimpan berbagai barang peninggalan almarhum Benyamin, seperti kaset, pakaian yang pernah ia kenakan saat pentas, puluhan penghargaan, dan foto-foto Benyamin Sueb dari masa kecil hingga saat menjadi tokoh terkenal.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Asiantoro, menyatakan bahwa taman tersebut diharapkan menjadi ruang interaktif bagi para seniman, komunitas, serta pusat informasi seni dan budaya. "Seperti Taman Ismail Marzuki," ujarnya. Bangunan ini kemudian dialihfungsikan menjadi museum "Benyamin Sueb". Museum ini akan menceritakan perjalanan karier sang seniman serta menyimpan berbagai benda peninggalannya.
Termasuk yang akan disimpan di museum adalah piagam penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma untuk Bang Ben yang diberikan oleh Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.
Selama sekitar seminggu menjelang peresmian, diadakan acara Gebyar Taman Benyamin Sueb. Acara ini menampilkan berbagai atraksi kesenian khas Betawi. Beberapa band, seperti Biang Berok Band, Comel Band, dan Sueb Band, membawakan lagu-lagu karya Benyamin Sueb, termasuk Di Sini Aje, Malem Minggu, Markonah, dan Juki, serta lagu-lagu lainnya.
Pada saat itu, teras bekas gedung Kodim digunakan sebagai panggung. Tiang-tiang gedung dan jendela di bagian depan berfungsi sebagai dekorasi. Di pekarangan, sekitar 50 anggota Benyamin Sueb Fans Club dan Persatuan Betawi menyaksikan acara pentas musik dari awal hingga akhir.
Perjalanan karir Benyamin tidaklah instan. Ia mengawali karirnya dari bawah dengan menekuni berbagai profesi seperti pengamen, tukang roti, dan kondektur bus. Berkat kerja keras dan bakatnya yang menonjol, Benyamin akhirnya diakui oleh publik dan dikenal luas oleh penonton di seluruh Indonesia. Hingga kini, Benyamin masih memiliki banyak penggemar setia.
Diabadikannya nama Benyamin Sueb (1939-1995) sebagai nama taman, tidak lepas dari sepak terjang pria kelahiran Batavia ini. Ia dikenal sebagai aktor, pelawak, sutradara, dan juga penyanyi yang telah menghasilkan puluhan album musik dan film. Bagi budaya Betawi, Benyamin berjasa besar dalam mengembangkan seni tradisional Gambang Kromong.
Putera keempat Benyamin, Beno Rahmat, menceritakan bahwa semasa hidupnya, Benyamin Sueb memiliki keinginan untuk mendirikan tempat bagi kreativitas seni budaya Betawi. Oleh karena itu, Beno merasa bersyukur atas berdirinya taman dan museum Benyamin Sueb. "Angan-angan beliau akhirnya terwujud," ujarnya. Kehadiran Taman Benyamin Sueb ini kian menambah pilihan wisata DKI Jakarta, terutama wisata budaya.
MYESHA FATINA RACHMAN I REZKI ALVIONITASARI I RISMA DAMAYANTI
Pilihan Editor: Serba Betawi di Setu Babakan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini