Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kopi Kangen berencana membuka kedai lebih banyak pada 2020. Menurut pendiri Kopi Kangen William Heuw, tahun depan menargetkan membuka 100 kedai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami (Kopi Kangen) lumayan hits mengena di masyarakat kalangan milenial," katanya di kedai Kopi Kangen, kawasan Pluit, Jakarta Utara, Minggu, 15 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
William menganggap kawasan yang potensial masih kategori kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Medan. Saat ini Kopi Kangen memiliki 25 cabang yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, Bali, Jambi dan Surabaya. Kopi Kangen juga akan membuka kedai lagi dalam waktu dekat di Bekasi, Nganjuk dan Pontianak, "Kami (melihat) sekarang tren food and beverage. Kami merasa kopi pun tidak akan hilang," tuturnya.
Kopi Kangen adalah waralaba PT Karya Generasi Millenial. Kopi Kangen dibuka pertama kali pada Februari 2019. Menurut William, konsep khas yang diusung oleh kedai Kopi Kangen adalah warna merah muda, "Penonjolan warna pink serta nama produk yang kekinian," katanya.
Ia menceritakan penamaan Kopi Kangen bermula dari celetukan. Dari sekian nama yang muncul, kata kangen akhirnya digunakan untuk menamai usaha ini. "Menu ada kangen ini dan itu, supaya orang gampang ingat dan bisa lebih viral," ucapnya.
Kopi Kangen menawarkan 11 menu kopi. Sedangkan menu non-kopi ada delapan minuman. Ada pula enam menu waffle, "Camilan yang mendampingi minuman," katanya.
Suasana kedai Kopi Kangen di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Minggu, 15 Desember 2019. TEMPO/Bram Setiawan
Menjelang pergantian tahun, Kopi Kangen memperkenalkan menu baru non-kopi yang dinamai Kangen Dimanjah. Menu ini perpaduan, cokelat, susu, tolak angin dengan kategori minuman dingin dan panas. Segelas Kangen Dimanjah harganya Rp25.000.