Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Singkawang - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie bertekad pada tahun 2020 nanti tidak ada lagi kawasan kumuh di wilayahnya. "Beberapa titik yang masih kumuh di kota Singkawang akan kita tata sebagai tempat wisata dan jualan yang indah," kata dia di Pontianak, Selasa, 23/10.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tjhai Chui Mie berharap dengan cara itu kota Singkawang tidak hanya menjadi sedap dilihat, tapi juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Perencanaan tata-kota tersebut akan segera disampaikan ke pusat. “Saya yakin penataan seperti ini akan menghilangkan kekumuhan dari kota Singkawang.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walikota Tjhai mengaku sudah melakukan peninjauan ke beberapa lokasi kumuh di kota Singkawang. Dia juga sudah menggelar rapat dengan para stafnya.
Salah satu kawasan yang masih dinilai kumuh adalah di Kelurahan Kuala. Pemerintah Kota Singkawang akan menjadikan kelurahan ini sebagai tujuan wisata. "Ini yang sedang kita persiapkan baik mengenai gambar dan desainnya seperti apa. Nanti pun akan kita presentasikan ke pusat."
Secara terpisah anggota DPRD Singkawang, Anewan mengatakan sedikitnya ada enam titik di empat kelurahan yang dikategorikan masih kumuh. "Enam titik di 4 kelurahan ini sesuai dengan SK yang ditetapkan Wali Kota Singkawang," kata dia. Empat kelurahan itu adalah Kuala, Pasiran, Roban dan Sedau.
Anewan juga mengikuti peninjauan yang dilakukan Walikota kemarin. Menurut dia, peninjauan itu bertujuan mensinkronkan dengan program pemerintah pusat yaitu Program Kota Tanpa Kumuh atau Kotaku. “Agar penyerapan dana bisa terealisasi dan sah dengan Perda yang dibuat.”
Dia mengatakan saat ini DPRD kota Singkawang sedang membahas Raperdanya. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa di sahkan menjadi Perda," ujarnya.
ANTARA