Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Libur sekolah yang bertepatan dengan libur Natal dan tahun baru (Nataru) membawa lonjakan kunjungan ke destinasi keluarga Taman Pintar Yogyakarta. dalam sepekan terakhir, pengunjung per hari rata-rata mencapai 5.400, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di luaerr momen Nataru yang rata-rata 3.000 orang per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lonjakan pengunjung secara drastis ini mau tak mau memberi dampak tersendiri. Salah satunya terjadinya potensi penumpukan wisatawan di zona-zona tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Beberapa zona favorit, seperti generator Van de Graaff dan zona teknologi populer, jadi sering mengalami penumpukan pengunjung," kata Lukman Yoga Suryawan, Analis Program dan Kegiatan UPT Pengelola Taman Pintar Yogyakarta, Sabtu, 28 Desember 2024.
Mengatur Alur Pengunjung
Untuk meminimalisasi terjadinya penumpukan pengunjung di zona favorit ini, pengelola Taman Pintar pun melakukan sejumlah upaya. Salah satunya, pemandu wisata yang bertugas tidak hanya menjelaskan tapi juga didorong mampu mengatur alur pengunjung dan membatasi waktu di zona-zona kritis untuk mengatur antrean.
Selain itu, pengelola juga menerapkan sistem jalur satu arah di dalam Gedung Oval dan Kotak Taman Pintar yang paling dipadati pengunjung. Jalur satu arah ini untuk memastikan pengunjung tetap bergerak maju dan mengurangi kemungkinan bertabrakan.
“Pengunjung diarahkan untuk terus berjalan maju tanpa berbalik arah, ini menjadi tantangan untuk pemandu yang bertugas," kata dia.
Lukman menyebutkan pintu keluar gedung utama Taman Pintar kini telah diperlebar menjadi dua kali lipat dari sebelumnya. Ini untuk menghindari antrean panjang.
Wahana Dinosaurus jadi Magnet
Pada masa libur Natal dan tahun baru (Nataru) ini, salah satu magnet utama yang menyedot perhatian pengunjung Taman Pintar Yogyakarta tak lain wahana dinosaurus baru yang menampilkan replika interaktif dengan ukuran besar.
Pengunjung bisa menjumpai replika dinosaurus seperti Tyrannosaurus Rex, Bajiosaurus dengan leher panjang, dan Triceratops bertanduk tiga dalam ukuran besar. Replika itu semua dapat bergerak dari kepala, badan, kaki hingga ekor, serta mengeluarkan suara. Pengunjung pun bisa melihat dan mengambil foto berlatar replika ini.
Wahana dinosaurus ini merupakan bagian dari pengembangan Zona Kehidupan Purba di Taman Pintar yang kini semakin lengkap dengan kehadiran berbagai miniatur dinosaurus besar yang interaktif.
Tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga memberikan edukasi. Mulai informasi tentang zaman purba, evolusi dinosaurus, dan lingkungan hidupnya dipaparkan secara interaktif.
Pembaruan Planetarium
Selain wahana dinosaurus, Taman Pintar juga melakukan pembaruan pada Planetarium. Sistem proyektor dan film kini telah di-upgrade untuk memberikan pengalaman lebih menyenangkan.
"Dengan sistem baru, pemutaran film meningkat dari empat menjadi enam kali sehari, dan kapasitas sekitar 80 kursi selalu terisi penuh setiap pemutaran yang sebelumnya belum tentu penuh," kata Lukman.
Salah satu wisatawan asal Kuningan Jawa Barat, Aulia Nur Prihatini mengatakam Taman Pintar memiliki daya tarik tersendiri sebagai destinasi. “Ada banyak ilmu dasar yang didapat mulai ilmu untuk balita, anak-anak, SD, SMP bahkan SMA di sini, jadi kalau di sekolah hanya teori di sini bisa praktik langsung," kata dia.