Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita yang naik pesawat Turkish Airlines dari Johannesburg ke Istanbul mengatakan bahwa ia melihat kutu busuk merayap di kursinya saat berada di udara. Namun, hal itu ditepis pramugari. Ia kemudian mengunggah pengalamannya itu di grup perjalanan Facebook. Ternyata bukan hanya dia, ada orang lain yang juga melihat kutu busuk di dalam pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi berita itu, juru bicara Turkish Airlines mengatakan bahwa mereka tetap teguh dalam komitmennya terhadap standar keselamatan dan kenyamanan tertinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kasus kutu busuk adalah masalah umum yang terkadang ditemui di tempat umum, termasuk pesawat. Dalam hal ini, kami menanggapi semua masukan dengan serius dan menyelidiki setiap laporan secara menyeluruh. Dalam kasus seperti itu, pesawat yang terkena dampak segera menjalani semua pemeriksaan dan penanganan yang diperlukan,” kata juru bicara tersebut, kepada situs berita perjalanan SimpleFlying.com.
Ia mengklaim bahwa pesawat maskapai penerbangan tersebut dibersihkan secara berkala dan disanitasi secara menyeluruh sebelum setiap penerbangan.
Kutu Busuk Bersembunyi di Tempat Gelap
Kutu busuk menjadi topik hangat di kalangan pelancong dalam setahun terakhir. Hewan pengisap darah itu ditemukan di tempat tidur hotel dan gorden. Pada 2023, kutu busuk menjadi wabah di Paris, menyebabkan hotel-hotel membuang kasur dan menggantimya dengan yang baru.
Benjamin Hottel, ahli entomologi Orkin yang berbasis di Georgia mengatakan bahwa kutu busuk sering kali mengganggu perjalanan. Hewan ini merupakan pengisap darah yang mencari manusia atau hewan sebagai sumber makanan.
“Mereka mendeteksi manusia melalui karbon dioksida yang kita embuskan, dan melalui panas tubuh kita. Saat tidak mencari manusia atau hewan untuk diberi makan, kutu busuk suka bersembunyi di celah gelap,” kata Hottel kepada Fox News.
Ketika pelancong bepergian, bagasi dan barang-barang pribadi sering ditumpangi kutu busuk tanpa disadari. Kadang kala berakhir di pesawat terbang.
“Mereka juga sangat terampil menumpang, bepergian dengan barang-barang pribadi seperti bagasi, pakaian, dompet, dan tas olahraga. Pelancong dapat secara tidak sadar membawa kutu busuk dari satu tempat ke tempat lain," kata dia.
Letakkan Koper di Kamar Mandi
Pada November, Eric Braun, seorang ahli entomologi bersertifikat dan manajer layanan teknis berpengalaman di Terminix, menyarankan agar hanya membongkar barang-barang penting saat bepergian.
"Secara pribadi, saya meletakkan perlengkapan mandi di meja kamar mandi, menggantung pakaian yang perlu digantung di lemari, lalu meninggalkan semua barang lainnya di dalam koper dan menaruh koper di kamar mandi," katanya.
Seperti Hottel, Braun juga mengatakan bahwa kutu busuk pandai menumpang. Jika pakaian tertinggal di dalam koper dan diletakkan di lantai, dekat tempat tidur, atau dalam radius tempat persembunyian kutu busuk yang potensial, maka koper dan isinya dapat berisiko ditumpangi kutu busuk.
Kutu busuk merupakan serangga kecil, pipih, berbentuk oval, dan berwarna merah kecokelatan. Untuk mengetahui keberadaan kutu busuk, pelancong bisa melihat tanda-tanda yang biasanya berupa tanda seperti noda tinta di dekat jahitan kain atau furnitur.
“Jika Anda menduga Anda terkena kutu busuk, masukkan pakaian dari perjalanan ke dalam pengering selama 30-45 menit pada pengaturan panas tertinggi. Bersihkan koper dengan penyedot debu dan masukkan isi penyedot debu ke dalam kantong sampah tertutup,” kata Hottel.
FOX NEWS | NEW YORK POST
Pilihan Editor: Tips Mengemas Pakaian Kotor di Dalam Koper Selepas Liburan